KRjogja.com, BANTUL - Masyarakat Plumbon Banguntapan Bantul merasa lega setelah tumpukan sampah dijaringan irigasi dibersihkan oleh petugas dinas terkait dari Kabupaten Bantul.
Sebelumnya warga sangat resah dengan kondisi tumpukan sampah lokasi tersebut. Hal tersebut cukup beralasan, mengingat tumpukan sampah sudah terjadi sejak Mei 2024.
Sementara Komisi C DPRD Kabupaten Bantul berharap dinas terkait untuk melakukan pembersihan sampah secepatnya apalagi berada di tengah permukiman.
"Untuk penumpukan sampah ini sejak Bulan Mei 2024. Dan saya mulai laporan ke dinas terkait dari awal Oktober tapi memang belum ada solusi. Karena terkendala tempat pembuangan sampahnya. Tetapi sekarang, hari ini (Kamis kemarin -red), sudah dibersihkan," ujar Cornelia Prilia, Kamis (31/10).
Dijelaskan, adanya tumpukan sampah di jaringan irigasi sudah lama dikeluhkan warga. Karena dampak dari keberadaan sampah tersebut memicu munculnya lalat dan kecoa. Termasuk menimbulkan bau kurang sedap dan lingkungan terkesan sangat kumuh.
"Tentu dengan banyaknya lalat kami khawatir akan berdampak terhadap kesehatan warga. Khususnya anak kecil di wilayah ini," jelas Cornelia.
Bahkan dampal lain sebelum sampah dibersihkan warung-warung yang berjualan di dekat lokasi mengalami penurunan omzet. Tidak hanya itu, imbas dari situasi itu warga sampai menutup warung karena tidak tahan dengan bau kurang sedap.
Oleh karena itu, warga sangat mengapresiasi petugas dari dinas terkait di Bantul yang sudah membersihkan sampah di jaringan irigasi tersebut. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bantul, Dwi Kristiantoro mengatakan, kendati sekarang ini sudah dilakukan pembersihan.
Tetapi lambannya respon terhadap keluhan warga tentu akan menjadi sebuah catatan. Oleh karena itu Dwi minta kepada dinas terkait untuk segera melakukan langkah-langkah strategis untuk membersihkan sampah. Terlebih keberadaan sampah itu berada tempat-tempat umum yang tentu bila tidak segera dibersihkan sangat mengganggu aktivitas warga.(Roy)