KRjogja.com - BANTUL - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul melakukan pelayanan kesehatan dengan peralatan Digital Subtraction Angiography (DSA) Cerebral untuk yang perdana. Pelayanan ini merupakan teknik pemeriksaan canggih paling akurat dalam mengevaluasi sistem pembuluh darah otak dalam menemukan kelainan pembuluh darah di otak. Seperti penyumbatan pembuluh darah otak (stroke), kelainan bentuk (aneurisma) atau masalah lainnya pada pembuluh darah otak.
DSA Cerebral ini hanya dikerjakan oleh seorang 'neurointerventiionist' atau dokter bedah saraf yang mengambil supspesialisasi vaskuler.
Baca Juga: Benarkah Presiden Prabowo Sakit?
Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul dr Atthobari MPH didampingi dr Rita Fitriani SpN FINA Selasa (24/12/2024) menjelaskan, tujuan penggunaan alat ini untuk diagnostik, mendeteksi kelainan pembuluh darah, vaskularisasi tumor dan lainnya. Terapeutik, tindakan pengobatan pada pembuluh darah yang abnormal, dengan cara memasukkan obat, alat, maupun implan pada pembuluh yang dituju.
"Seperti pada kasus stroke sumbatan dapat dilakukan tindakan membuka sumbatan pada stroke perdarahan, juga penutupan pembuluh darah yang berpotensi pecah," jelas dr Atthobari.
Menurutnya, pasien yang perlu DSA adalah pasien post stroke, baik stroke sumbatan maupun perdarahan. Pasien dengan kelainan pembuluh darah otak (aneurisma, AVM, CCF). Pasien tumor otak dan kondisi lain, nyeri kepala kronis, vertigo kronis, pasien buta mendadak, syncope berulang, tinitus (telinga berdering tetapi tidak didapatkan kelainan di bidang THT).
Baca Juga: Nataru Permintaan Masyarakat Tinggi, Harga Cabai Terus Meroket
"Salah satu contoh tindakan pengobatan dengan panduan DSA, mechnical thrombectomy merupakan tindakan dengan cara menyedot atau mengambil clot yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak. Lewat metode tersebut aliran darah di dalam pembuluh darah otak dapat lancar kembali dan dapat memperbaiki gejala klinis yang dialami pasien," pungkas dr Atthobari. (Jdm)