KRJogja.com - BANTUL - Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKPP) Kabupaten Bantul merevitalisasi Pasar Piyungan dan Pasar Mangiran Srandakan belum tentu bisa terealisasi. Program dengan sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2025 hingga kini belum ada sinyal dari Kementerian Perdagangan terkait pengucuran DAK.
"Hingga kini belum ada informasi pasti dari pusat terkait pengajuan dana dari kami, tetapi kelihatannya tidak ada DAK. Informasi terakhir bila DAK untuk revitalisasi pasar pendukung perkembangan kawasan industri," ujar Kabid Sarana dan Prasarana DKUKMPP Bantul Zona Paramitha, Kamis (16/1).
Baca Juga: Xiaomi Indonesia Siap Rilis Redmi Note 14 Series Dibekali Kamera Teknologi AI
Dijelaskan, DKUKMPP Bantul telah melakukan perhitungan dan pengajuan anggaran ke Kementerian Perdagangan. Dana dari pusat itu merevitalisasi Pasar Mangiran dengan anggaran senilai Rp 8 miliar, kemudian Pasar Piyungan sekitar Rp 4 miliar. Tetapi setelah mencuat informasi bila DAK untuk revitalisasi pasar untuk pengembangan kawasan industri. Artinya pengajuan anggaran untuk revitalisasi dua pasar belum bisa terealisasi.
"Bila untuk mendukung perkembangan industri, tentu daerah kawasan industri seperti Tangerang itu masuk. Kami masih menunggu informasi dari pemerintah pusat," ujar Zona.
Hingga kini DKUKMPP Bantul masih menunggu perkembangan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), kapan diperbolehkannya melakukan lelang proyek untuk revitalisasi pasar tradisional di Bantul.
Baca Juga: Pajak Mulai Berlaku, Kemendagri Ingatkan Pemda Opsen Tidak Menambah Beban Wajib Pajak
Tanpa ada kejelasan PMK, Pemkab Bantul belum melakukan lelang proyek. Terlebih Surat Edaran Bersama nomor SE-900.1.3/6629.A/SJ dan SE- 1/MK.07/2-24, tertanggal 11 Desember 2024, ditandatagani oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Keuangan (Menkeu) minta kepada daerah menunda paket pengadaan barang dan jasa serta penandatanganan kontrak pengadaan.
Menurut Zona, tahun 2025, sejumlah pasar tradisional yang direncanakan direvitalisasi relatif kecil, misalnya bagian atap. Setidaknya dua pasar tradisional akan direvitalisasi dengan APBD 2025, yakni Pasar Gumulan dan Pasar Mangiran.
"Realisasinya kami masih menunggu, apakah nanti akan dikerjakan PU (DPUPKP Bantul-red) dan juga ketersediaan anggaran," ujarnya Zona.
Sebagaimana diketahui, di Bantul ada 32 pasar rakyat dengan kondisi bangunan berbeda-beda. Sehingga untuk revitalisasi skala besar menggunakan DAK. (Roy)