KRJogja.com - BANTUL - Banjir di Sungai Progo yang terjadi Minggu (26/1) mengakibatkan jebolnya Dam pengaman jembatan Srandakan. Jika tidak segera diperbaiki bisa mengancam keselamatan konstruksi Jembatan II Srandakan yang menghubungkan wilayah Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Kulonprogo.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta STMT, jebolnya Dam di Trimurti Srandakan Bantul tersebut awalnya diketahui Minggu (26/1) sekitar pukul 06.00, oleh salah seorang warga yang sedang memancing ikan di area bendungan melihat bangunan Dan atau bendungan itu jebol terbawa arus Sungai Progo yang cukup deras.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Drakor yang Cocok Jadi Tontonan Long Wekeend
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke BPBD Kabupaten Bantul untuk dapat ditindaklanjuti lewat unsur yang terlibat, yakni BPBD Bantul dan BBWSO Yogyakarta.
"Rencana tindak lanjut berkaitan dengan jebolnya bendungan yang berfungsi untuk pengamanan jembatan Srandakan ini kami belum mengetahui, tetapi jika tidak segera diperbaiki bisa mengancam keselamatan bangunan atau konstruksi jembatan II Srandakan. Karena itu harus ada pembangunan ulang ," papar Agus Yuli.
Dengan jebolnya Dam Trimurti Srandakan Minggu kemarin sempat mengundang perhatian warga berbondong- bondong menyaksikan kondisi kejadian. Untuk antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan maka di lokasi tersebut segera dipasang pembatas dengan Police Line.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan Tanah Bengkok Desa Wajib Ditanami Padi
Menurut data yang di BPBD, luas kerusakan bendungan panjang 160 meter, lebar 35 meter. Sedangkan kerusakan taludnya panjang 25 meter, lebar 5 meter, tinggi 10 meter, dengan istimasi kerusakan Rp 1.500.000.000.
Agus Yuli berharap FPRB setempat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Kalurahan, TNI- Polri , Lembaga Terkait dan jejaring relawan. ( Jdm )