KRjogja.com, Bantul – Warga Kampung Banaran, Sumberagung, Jetis, Bantul, menggelar pengajian akbar dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW pada Minggu (26/1) malam. Acara berlangsung meriah dan penuh hikmah, menghadirkan penceramah Kyai Burhanudin serta penampilan Hadroh Tanhibul Ghofilin dari Giriloyo yang sukses menghidupkan suasana syahdu.
Ketua panitia, Susilo Jati Purnomo, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut. “Kami bersyukur pengajian ini dapat terselenggara dengan baik berkat kerja sama antara pengurus Kampung Banaran, Takmir Masjid Ar-Rohman, dan dukungan penuh dari Karang Taruna Genmuba. Selain sebagai momen silaturahmi, pengajian ini bertujuan memberikan hikmah Isra Mi'raj yang bermanfaat bagi seluruh warga,” ujar Susilo.
Dalam ceramahnya, Kyai Burhanudin mengupas tema tentang golongan manusia yang mendapatkan perlindungan Allah di Padang Mahsyar. Ia mengutip hadits Nabi SAW yang menyebutkan tujuh golongan yang dinaungi Allah.
“Di antaranya pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah, dan orang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid. Namun, ada golongan lain yang juga mulia di sisi Allah, yaitu orang yang suka menghadiri pengajian, mereka yang gemar menolong orang lain, serta orang yang istiqamah dalam bersedekah,” jelas Kyai Burhanudin.
“Menghadiri pengajian seperti ini adalah salah satu wujud cinta kita kepada ilmu agama. Selain menambah keimanan, pengajian juga menjadi ajang silaturahmi yang mempererat ukhuwah Islamiyah," ujarnya.
Hikmah Isra Mi'raj dalam Kehidupan Kekinian
Kyai Burhanudin juga menjelaskan hikmah besar dari peristiwa Isra Mi'raj yang relevan dengan kehidupan umat Muslim saat ini. Isra, perjalanan horizontal Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, menekankan pentingnya hubungan sosial dan kebersamaan. Mi'raj, perjalanan vertikal Rasulullah ke Sidratul Muntaha, mengajarkan kita untuk memperkuat hubungan dengan Allah melalui shalat.
“Shalat adalah tiang agama. Perintah shalat yang diterima Rasulullah SAW dalam peristiwa Mi'raj menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan Muslim. Di tengah kesibukan zaman sekarang, shalat menjadi penguat hati dan penjaga kedamaian batin,” ungkapnya.
Pengajian ini ditutup dengan lantunan shalawat dari Hadroh Tanhibul Ghofilin Giriloyo. (Git)