Komisi A Dukung Penuh Program SPAB, Kepala Dikpora : Pengurangan Risiko Bencana Jadi Hal Pokok

Photo Author
- Senin, 3 Februari 2025 | 13:20 WIB
Kepala Dikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto membuka Bimtek SPAB. (Sukro Riyadi)
Kepala Dikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto membuka Bimtek SPAB. (Sukro Riyadi)

KRJogja.com - BANTUL - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul (Dikpora) menggelar Bimtek Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Program tersebut dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul. Dengan program tersebut diharapkan guru, punya bekal dalam menghadapi semua potensi bencana alam.

"Program ini dilakukan bertahap, mengingat situasi dan kondisi yang ada. Tidak menutup kemungkinan bahwa nanti sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bantul yang belum masuk dalam Bimtek ini bisa konsultasi kepada kita tentang bagaimana pembentukan SPAB ini," ujar Kepala Dikpora Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto SSos MM disela pembukaan Bimtek SPAB di SKB Bantul, Senin (3/2).

Baca Juga: PSIM Latihan Malam di Lapangan Karang, Persiapkan Kickoff di Aceh Pukul 20.30

Dalam pembukaan tersebut juga dihadiri Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bantul, Jumakir, Kepala Bidang SMP Dikpora Bantul, Retno Yuli Astuti, S.Pd, MM.

Nugroho menjelaskan, dengan program SPAB tersebut diharapkan keamanan, keselamatan warga di sekolah terjaga bila sewaktu waktu terjadi bencana alam. "Yang masuk sasaran adalah semua satuan pendidikan. Tetapi yang Bimtek ini kita lakukan secara bertahap," jelasnya.

SPAB kata Nugroho Eko, sangat penting, karena Kabupaten Bantul sebetulnya berada di dalam daerah rawan bencana. Hal tersebut sudah terbukti ditahun 2006. Waktu itu terjadi bencana besar dengan jumlah korban jiwa sangat banyak.

Baca Juga: Memahami dan Cara Mengikuti Private Sale Sebuah Mata Uang Kripto

"Sehingga dengan adanya SPAB ini kita mencoba ingin membangun kesadaran bersama khususnya warga sekolah untuk sadar bahwa di tempat kita ini adalah rawan bencana. Artinya bila terjadi bencana itu kita harus berbuat apa. Salah satunya adalah dengan Bimtek ini supaya mereka bisa mengantisipasi dan juga memitigasi apabila terjadi bencana. Sehingga pengurangan terhadap resiko bencana itu menjadi hal yang pokok ketika bencana terjadi," ujar Nugroho Eko.

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bantul, Jumakir mengatakan, jika setiap kegiatan SPAB tersebut kurang lebih empat hari.

"Harapannya minimal mereka tahu pembuatan dokumen dan juga SOP terkait kebencanaan itu. Dan Bimtek SPAB ini ada tiga gelombang. Tapi minimal per sekolah itu ada 3 hingga 4 guru ikut Bimtek, termasuk Kepala sekolahnya, " jelasnya.

Menurut Jumakir, paling tidak dengan adanya Bimtek SPAB tersebut, guru punya tanggungjawab bila terjadi bencana.

"Termasuk bisa menyelamatkan, mengamankan anak-anak kita. Karena bencana kan tidak bisa dipastikan mau pagi, siang dan malam. Minimal kalau mereka kita siapkan secara SOP dan ini akan aman untuk semuanya," ujar Jumakir. (Roy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X