Krjogja.com, BANTUL – Dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H, MTsN 8 Bantul menggelar pengajian bagi siswa, guru, dan pegawai pada Kamis (30/1/2025) di aula madrasah.
Acara ini menghadirkan Kyai Burhanudin dari Jetis sebagai penceramah, didampingi oleh Kepala MTsN 8 Bantul, Imam Syamroni, M.Sc. Kegiatan ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube MTsN 8 Bantul, MatsadebaTv.
Baca Juga: Pelatih PSS Respon Tuntutan Suporter yang Hadir ke Latihan Tim
Sebelum pengajian dimulai, seluruh siswa melaksanakan shalat dhuha di musholla madrasah. Setelah itu, mereka mengikuti sima’an Al-Qur’an juz satu di aula, dengan pembacaan oleh Fatimah Qothuran, Na’imatul Husna Az-Zahra, dan Naysila Putri Rahmadhani. Kemudian, acara dilanjutkan dengan dzikir dan tahlil yang dipimpin oleh Karsono dari Mangunan.
Dalam sesi istirahat, peserta disuguhkan penampilan hadroh Daarul Musthofa, yang dibawakan oleh sepuluh siswa MTsN 8 Bantul dengan Muhammad Miftah Khoirunnna’im sebagai vokalis utama. Hadroh besutan Nur Wahib ini sebelumnya telah meraih juara lomba tingkat Kapanewon Dlingo 2025, yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Dlingo Bantul.
Dalam tausiyahnya, Kyai Burhanudin menyampaikan tiga pesan utama yang harus diamalkan oleh para siswa agar sukses dunia dan akhirat:
1. Menjaga Sholat Lima Waktu – Sholat adalah kewajiban utama bagi seorang muslim dan akan menjadi pertanyaan pertama di akhirat.
2. Berbuat Baik kepada Orang Tua – Ditekankan melalui Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 83, yang mengajarkan pentingnya birrul walidain (berbakti kepada orang tua).
3. Belajar dengan Tekun – Ilmu adalah kunci kesuksesan dan menjadi kewajiban bagi setiap manusia untuk terus belajar sepanjang hayat.
Ketua panitia Ngatemin, didampingi sekretaris Joko Purwanto, menuturkan bahwa pengajian ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan iman dan takwa, tetapi juga diharapkan menjadi motivasi bagi siswa untuk lebih giat beribadah, berbakti kepada orang tua, dan belajar dengan tekun.
"Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak positif bagi seluruh peserta, sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh penceramah," pungkas Ngatemin. (*)