Dibangun Sejak 1925, Jembatan Srandakan Lama Tinggal Kenangan

Photo Author
- Jumat, 7 Februari 2025 | 22:30 WIB
 Jembatan Srandakan lama tinggal kenangan. (Foto: Judiman)
Jembatan Srandakan lama tinggal kenangan. (Foto: Judiman)

KRjogja.com - BANTUL - Bangunan jembatan Srandakan lama akhirnya Kamis (6/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB runtuh setelah fondasinya tergerus derasnya air sungai dampak jebolnya Dam Srandakan pekan lalu. Runtuhnya jembatan Srandakan lama ini memang sudah diprediksi warga.

Dirangkum dari beberapa sumber, jembatan Srandakan mulai dibangun tahun 1925 dan diresmikan tahun 1929. Dulunya dibangun sebagai jembatan kereta "muntit" untuk angkutan tebu pabrik gula di zaman pemerintah Belanda. Panjang jembatan 531 meter terdiri 59 bentang yang masing-masing bentang 9 meter.

Jembatan telah mengalami beberapa alih fungsi dan rehabilitasi, diantaranya pengalihan fungsi dari jembatan angkutan tebu menjadi jembatan jalan raya pada tahun 1951.

Baca Juga: Kecelakaan Helikopter di Malaysia Tewaskan WNI, Ini Keterangan dari Kemlu RI

Penggantian lantai jembatan yang semula dari kayu menjadi lantai beton tahun 1962 dan dilebarkan dari 3,3 meter menjadi 5,5 meter pada tahun 1979-1985. Tetapi struktur bawah jembatan yakni pilar dan fondasi tetap aslinya.

Pada tahun 2000, dua dari 58 pilar jembatan mengalami ambles (penurunan). Jembatan penghubung wilayah Bantul dengan Kulonprogo ini mulai menampakkan tanda- tanda mengalami permasalahan sejak akhir tahun 1980 an dan berlanjut pada era 1090 an.

Menurut Panewu Srandakan Sarjiman, ambrolnya jembatan Srandakan lama ini menjadi kewenangan pemerintah pusat, yakni Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Termasuk Dam yang jebol, penanganannya menjadi wewenang Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) dibawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU.

Baca Juga: USD Luluskan 34 Insinyur Baru, Siap Berkontribusi dalam Transformasi Dunia

Sarjiman mengatakan, saat ini ada tiga pekerjaan utama yang dilakukan BBWSSO. Yakni menyelamatkan jembatan Srandakan baru yang masih menjadi penghubung pokok wilayah Bantul dengan Kulonprogo.

"Penyelamatan jembatan Srandakan 2 (baru) sangat penting, karena hingga saat ini masih menjadi penghubung utama wilayah Bantul dengan Kulonprogo," ungkapnya.(Jdm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X