KRjogja.com - BANTUL - Pelantikan dan pengukuhan pengurus Forum Cinta Budaya Bangsa (Forcibb) Kapanewon Imogiri, masa bakti 2025-2028 di Gelar di Kalurahan Karangtengah Imogiri Bantul, Sabtu (8/2/2025) malam. Momentum tersebut semakin menguatkan bahwa Imogiri sebagai gerbang budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelantikan dilakukan Penewu Imogiri , Slamet Santoso SIP MM dan pengukuhan dilakukan Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Bantul, Drs Gatot Mujiono.
Ketua Forcibb Imogiri, periode 2025-2028, Panti Hantoro mengatakan, kebudayaan di Kapanewon Imogiri mesti dilestarikan. Sejauh ini Imogiri sebagai gerbang budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. "Kebudayaan yang ada di Imogiri harus dilestarikan. Imogiri ini kan merupakan salah satu gerbang budaya di DIY. Artinya apapun kegiatan yang berkaitan dengan budaya kami sangat mendukung yang mungkin akhir-akhir ini ada indikasi mulai luntur. Tetapi kami kedepan sangat optimis, kita mempunyai budaya lokal yang adilluhung," ujar Panti Hantoro.
Selain itu, Imogiri juga dekat dengan tokoh besar makam Sultan Agung. "Sehingga kekayaan budaya itu perlu kita lestarikan. Kami ingin Imogiri menjadi daerah yang rejo. Kita nanti juga berkolaborasi dalam menggelar kegiatan-kegiatan atau pelatihan-pelatihan budaya. Termasuk mengajari melalui musik- musik tradisional," jelas Panti Hantoro.
Baca Juga: Sekar Kedhaton Rayakan Ulang Tahun ke-20, Kenalkan Kotagede ke Wisatawan Internasional
Dijelaskan, setiap Bulan Sura, Jumat Kliwon ada kegiatan budaya berupa tradisi 'nguras enceh' dan 'ngarak siwur'. Kegiatan tersebut menjadi sebuah tontonan tetapi juga sebagai edukasi. "Bahwa dalam event tersebut setiap kalurahan juga sudah mengirimkan kelompok-kelompok budaya, sebagai pertunjukan yang yang bagus bagi anak-anak muda. Kalau dua event tersebut dikemas sebagai kalender wisata yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Bantul," ujar Panti.
Sehingga kekayaan budaya di Imogiri akan menjadi daya tarik bagi wisatawan di Indonesia. "Bila event-event di Imogiri menjadi agenda pariwisata di DIY, tentu kedepan Imogiri sebagai kota tujuan pariwisata. Tentu bagaimana kita bisa mengemas dengan nilai-nilai budaya yang positif, pertunjukan pertunjukan budaya Yogyakarta yang positif ini nanti akan dikenal dari luar daerah dengan catatan kita bekerja sama dengan pemerintah daerah dan bisa mempromosikan ke daerah lain dan menjadi kalender pariwisata," jelasnya.
Baca Juga: Danlanud Adisutjipto Bersama Petani Tanam Padi
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana mengatakan, dengan adanya Forcibb di Imogiri tentu bakal menjadi motor penggerak dalam menjaga kebudayaan di Imogiri yang cukup beragam. Bahkan di Imogiri keragaman budaya, adat tradisi terbanyak di Kabupaten Bantul dibanding kapanewon lainnya.
"Bahkan Wukirsari dinobatkan sebagai desa wisata dunia. Itu ada di Bantul, tidak di Jakarta, tidak di Bali tapi di Imogiri Bantul. Potensi seperti itu tidak hanya dimiliki oleh satu wilayah, tetapi di kalurahan lainnya di Imogiri punya potensi yang sama. Sehingga nanti kita bagaimana mengembangkan, memprogramkan bersama-sama," ujar Yanatun.(Roy)