Basarnas DIY Siaga Hadapi Bencana, Tekankan Kolaborasi dan Kesiapsiagaan

Photo Author
- Kamis, 20 Februari 2025 | 12:10 WIB
(Dokumen Basarnas)
(Dokumen Basarnas)

BANTUL, KRJogja.com – Badan SAR Nasional (Basarnas) DIY terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan mengerahkan personel dan memperkuat sarana prasarana, Basarnas DIY siap bergerak cepat dalam setiap situasi darurat.

"Spirit yang selalu kami tanamkan adalah harus bermanfaat bagi orang lain. Kami dididik untuk berkontribusi bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan. Meskipun kami bukan Superman, sebagai personel Basarnas kami harus bisa karena dipaksa keadaan. Akhirnya, kami terbiasa dan nyaman bekerja di bidang kemanusiaan," ujar Kasubsi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas DIY, Arief Sugiyarto SH, Kamis (20/2).

Saat ini, Basarnas DIY memiliki 50 personel rescue yang tersebar di berbagai wilayah, yaitu Congot, Kulon Progo; Sleman; Kota Yogyakarta; dan Gunungkidul. Masing-masing wilayah memiliki 6-8 personel, namun jumlah ini masih dianggap kurang untuk meng-cover seluruh DIY.

"Idealnya, jumlah personel harus lebih banyak. Namun, dengan keterbatasan ini, kami menyiasatinya dengan memperkuat koordinasi lintas sektoral bersama pemerintah, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat. Kolaborasi ini sangat membantu dalam menghadapi berbagai potensi bencana," tambah Arief.

DIY dikenal sebagai wilayah yang rawan bencana, terutama letusan Gunung Merapi dan gempa bumi. Saat ini, status Merapi berada di level 3, sehingga Basarnas DIY menaruh perhatian khusus pada wilayah terdampak di Yogyakarta dan sekitarnya.

"Merapi selalu kami waspadai, terutama karena letaknya berbatasan dengan DIY. Selain itu, gempa bumi juga menjadi perhatian utama. DIY pernah mengalami gempa besar beberapa tahun lalu, dan itu harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Kami tidak bisa bekerja sendiri, perlu kolaborasi dari semua pihak, termasuk masyarakat," jelas Arief.

Basarnas DIY juga aktif melakukan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat agar siap merespons bencana dengan cepat dan tepat. Pasalnya, masyarakat setempat sering menjadi pihak pertama yang tiba di lokasi bencana sebelum tim penyelamat datang.

"Partisipasi masyarakat dalam merespons bencana sudah baik, tetapi masih perlu ditingkatkan lagi. Dari sisi peralatan, sebenarnya sudah cukup memadai, tetapi dengan luasnya DIY dan jumlah warga yang harus dilayani, tentu masih perlu banyak penyesuaian," ungkap Arief.

Dengan keterbatasan sumber daya yang ada, Basarnas DIY terus berupaya memperkuat sinergi dengan berbagai pihak. Harapannya, ketika bencana terjadi, penanganan bisa lebih cepat dan dampak negatifnya dapat diminimalisir.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X