BANTUL, KRjogja.com – Karya literasi terus berkembang di lingkungan madrasah. Salah satu buktinya adalah buku berjudul "30 Tahun Memori Pundong Galur Imogiri" karya Sutanto, guru MTsN 3 Bantul, yang mendapat apresiasi dari Kakanwil Kemenag DIY, Dr. H. Ahmad Bahiej, SH, MHum.
"Saya mengapresiasi buku Pak Tanto. Semoga buku ini bisa menginspirasi guru madrasah lain dalam berkarya, mengembangkan diri, dan mendedikasikan diri pada tugas yang diamanahkan," ujar Ahmad Bahiej saat menerima buku tersebut di ruang kerjanya, Kamis (7/3).
Menurut Ahmad Bahiej, kemampuan menulis adalah keterampilan yang perlu dilatih terus-menerus. Tidak semua orang yang mahir berbicara mampu menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan.
Perjalanan 30 Tahun Mengabdi
Sutanto menjelaskan bahwa buku ke-28 karyanya ini mengisahkan pengabdiannya sebagai ASN di Kementerian Agama selama 30 tahun, yang mencakup tiga tempat tugas:
✅ MTsN Pundong (sekarang MTsN 5 Bantul) – Bertugas sejak 1994 hingga 2019
✅ MTsN 6 Kulon Progo – Bertugas sejak Juli 2019 hingga Februari 2021
✅ MTsN 3 Bantul (Giriloyo, Imogiri) – Bertugas sejak Februari 2021 hingga sekarang
"Alhamdulillah, saya bisa menuangkan pengalaman dan ide-ide saya dalam buku setelah bergabung dengan Komunitas Yuk Menulis (KYM) yang dipimpin Mbak Vitriya Mardiyati sejak 2020. Saya ingin terus berkontribusi dalam gerakan literasi nasional," ujar Sutanto.
Dukungan dari Madrasah
Kepala MTsN 3 Bantul, Titik Husniati, SAg, MSi, mengungkapkan rasa bangganya atas konsistensi Sutanto dalam dunia literasi.
"Saya salut dengan Pak Tanto. Di tengah kesibukan mengajar dan aktif dalam berbagai organisasi, beliau masih menyempatkan diri untuk menulis. Semoga semangatnya dapat menular kepada guru-guru lainnya," ujar Titik Husniati.
Dengan adanya buku ini, diharapkan semakin banyak guru yang termotivasi untuk menulis dan berbagi pengalaman, serta berkontribusi dalam mengembangkan dunia literasi di lingkungan madrasah.
(Rar)