KRjogja.com - BANTUL - Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten sudah melakukan identifikasi destinasi wisata yang tengah terpuruk. Langkah tersebut sebagai upaya pemerintah Bantul menyelamatkan objek wisata berstatus 'hidup segan mati tak mau'. Sedang Komisi B DPRD Kabupaten Bantul mengapresiasi langkah Dinas Pariwisata.
"Kami akui beberapa destinasi wisata di Kabupaten Bantul memang kondisinya mati suri. Atau bahkan boleh dikata mati. Misalnya seperti Pantai Kuwaru, karena memang disana terjadi abrasi dan sebagainya. Kemudian kemarin dari dinas lewat bidang Destinasi dan lewat bidang Ekraf itu sudah ketemu dengan Kelompok Sadar Wisata Wisata (Pokdarwis) Kalurahan Poncosari Srandakan Bantul," ujar Subkoordinator Kelompok Subtansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Aji SE, Senin (10/3/2025).
Menurut Markus, selama ini Pantai Kuwaru dalam pengelolaannya dibawah Pokdarwis kalurahan bersama masyarakat. Diskusi dengan masyarakat pengelola tersebut sebagai langkah awal untuk menghidupkan kembali destinasi yang tengah terseok-seok.
Baca Juga: Pemuda yang Sayat Tangan dan Leher, Ternyata karena Cinta Tak Direstui Orangtua
"Artinya dalam komunikasi dengan Pokdarwis Poncosari tersebut, kira-kira Kuwaru mau dikemanakan. Nanti kita juga akan ada pendampingan. Khususnya bila membutuhkan misalnya, master plan," jelasnya.
Dari Dinas Pariwisata kata Markus, akan membantu mengkomunikasikan dengan perguruan tinggi bisa dan mempunyai kerjasama dengan Pemerintah Bantul," jelasnya.
Selain itu, dari dinas mencoba untuk komunikasi dengan pemerintah terkecil baik RT, Dusun untuk diajak kolaborasi dalam menghidupkan destinasi yang yang selama ini mati atau mati suri.
Ketua Komisi B DPRD Bantul, Arif Haryanto mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah dinas. Dari DPRD Khususnya Komisi B sudah tentu mendukung koordinasi tersebut agar destinasi wisata kembali bangkit.
Baca Juga: Ini Alasan PSS Geser Venue Pertandingan Kontra Persis di Jatidiri Semarang
Arif juga menegaskan, jika Dinas Pariwisata perlu melakukan pemetaan dan fokus pengembangan destinasi sesuai potensinya. Artinya dalam destinasi tersebut apakah akan dikembangkan menjadi wisata edukasi, religi, agro wisata, mina wisata atau lainnya.
"Tentunya dengan menggandeng berbagai mitra penggerak pariwisata dan partisipasi warga masyarakat sekitar. Karena salah satu penentu keberhasilan membangun destinasi wisata ialah peran serta masyarakat," ujar Politis PKS tersebut.(Roy)