KRJogja.com - BANTUL - Program padat karya insfrastruktur 2025 di Kabupaten Bantul, yang dikerjakan selama 21 hari secara serentak sejak 18 Februari 2025 hingga Kamis (13/3) sudah selesai.
Hasil padat karya yang dikerjakan tahun 2025, baik kualitas maupun kuantitas semua lebih bagus dibanding padat karya tahun sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2025 ini mengalokasikan anggaran dana untuk program padat karya senilai 19,5 miliar, untuk 195 titik pekerjaan yang masing- masing titik dibatasi senilai Rp 100 juta.
Baca Juga: Bulutangkis All England 2025 Babak 32 Besar, Sabar/Reza Pulangkan Unggulan 3 Asal China
Dengan selesainya semua pekerjaan padat karya 2025, maka proses pencairan honor kepada pekerja segera direalisasikan, agar bisa untuk kebutuhan Lebaran.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Disnakertrans) Bantul Istirul Widilastuti SIP MPA , pasca Lebaran nanti akan ada program padat karya lagi yang anggarannya dari DIY.
Karena itu di depan para Pengawas Lapangan ( PL ) Padat Karya Disnaker Bantul yang menjadi kepanjangan tangan Disnakertrans Bantul dalam pengawasan pekerjaan di lapangan, Istirul menekan, agar benar- benar mengarahkan atau mengawasi proses pengerjaan yang ditugaskan kepada dirinya.
Baca Juga: Membaca Peta Sastra Jawa, Wedangan #4 'Nguber Layangan Tatas'
"Agar kualitas pekerjaan padat karya bisa bagus sesuai spek dan sesuai arahan yang diberikan saat mulai dikerjakan," katanya.
Selama pengerjaan padat karya 2025 Kepala Disnakertrans Bantul juga aktif melakukan monitoring pekerjaan di lapangan. Hampir seluruh titik projek dikunjungi untuk melihat dari dekat bagaimana pengerjaan yang dilakukan di lapangan.
Istirul mengakui ada beberapa pekerjaan yang tidak sesuai arahan, misalnya pekerjaan jalan cor blog yang tidak disiram air sehingga ada yang retak. Tetapi padat karya 2025 lebih bagus kualitasnya dibanding padat karya 2024. Kendala di lapangan juga tidak ditemukan.
Lebih lanjut dikatakan, kualitas pekerjaan padat karya dapat diukur dari tingkat pemberdayaan masyarakat, penyerapan tenaga kerja dan dampaknya terhadap perekonomian.
Dalam pemberdayaan masyarakat, program padat karya mampu memupuk rasa kebersamaan , gotong royong dan partisipasi masyarakat, meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat, juga mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin dan kelompok marginal kepada pelayanan dasar.
Untuk penyerapan tenaga kerja, program padat karya mampu memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat berpenghasilan rendah .
Untuk penyerapan tenaga kerja, program padat karya mampu memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat berpenghasilan rendah, menyerap pengangguran, membuka lapangan kerja bagi masyarakat, terutama yang mengalami kehilangan penghasilan tetap.