KRJogja.com - BANTUL - Dipastikan hingga saat ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait inflasi di Kabupaten Bantul, dan TPID terus melakukan pemantauan secara rutin terhadap ketersediaan dan harga bahan pokok penting.
Hal tersebut diungkapkan Ketua TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) Kabupaten Bantul, Agus Budiraharja AKM MKes dalam "High Level Meeting" TPID Kabupaten Bantul pada Selasa (18/3) di Gedung Induk Lantai 3 Sayap Timur Kompleks Parasamya Bantul.
Baca Juga: Absen Pimpin Latihan, Pieter Huistra Dipanggil Petinggi PSS di Jakarta
Agus juga menegaskan, dirinya berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan bahan pokok penting dalam harga yang wajar. Berbagai inovasi juga terus dilakukan, termasuk digelarnya pasar murah di beberapa kapanewon serta gerakan tanam padi dan bawang merah.
“Harapan kita semua akan terkendali, dan tentu TPID akan terus melakukan pemantauan secara berkala, sehingga segera dapat kita upayakan secara maksimal jika terjadi kenaikan pada beberapa komoditi bahan pokok dan kebutuhan penting,” kata Agus.
Sementara menurut Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanto SSos MM, inflasi yang terkendali merupakan faktor kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Menjelang Idul Fitri, permintaan terhadap bahan pokok dan barang kebutuhan penting biasanya mengalami peningkatan signifikan. Jika tidak diantisipasi dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan lonjakan harga yang berdampak pada inflasi daerah.
Dikatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul melalui TPID memiliki tanggung jawab dalam menjaga stabilitas inflasi regional.
“Upaya untuk mengatasi inflasi , yakni melalui optimalisasi distribusi dan pemenuhan stok pangan. Saya harapkan dinas terkait dapat berkoordinasi dengan bulog, distributor, dan pelaku usaha untuk memastikan stok pangan mencukupi menjelang Idul Fitri," papar Wakil Bupati Bantul.
Berikutnya, yang cukup krusial adalah peningkatkan pengawasan terhadap harga dan kualitas produk di pasar, hal ini untuk mencegah spekulasi dan penimbunan barang. "Selain itu pengawasan terhadap keamanan pangan juga harus diperketat agar tidak ada produk yang beredar dalam kondisi kadaluarsa atau tidak layak konsumsi,” pungkasnya. (Jdm)