Anang Batas Pamerkan 54 Foto Sarang Burung di Sangkring Art Space

Photo Author
- Sabtu, 12 April 2025 | 14:55 WIB
 Anang Batas dengan hasil karyanya yang dipamerkan Sangkring Art Space.   (Judiman)
Anang Batas dengan hasil karyanya yang dipamerkan Sangkring Art Space. (Judiman)

 

Krjogja.com BANTUL - Anang Dwi Yatmoko yang dikenal sebagai fotodidak memamerkan fotografi hasil jepretannya di Sangkring Art Space Nitiprayan Ngestiharjo Kasihan Bantul selama 15 hari mulai Sabtu hingga Senin (12-28/4/2025) . Pameran fotografi bertema Sarang Burung ini ada 54 foto yang dipajang dari 33 jenis burung yang berbeda dan menjadi objek tembakan lensanya.

"Pameran kali saya kasih judul 'nest to meet you" plesetan dari "nice to meet you". Ya karena saya suka plesetan, tetapi tetap ada maknanya," papar pria fotodidak yang biasa dipanggil Anang Batas, saat mempersiapkan pamerannya Sabtu (12/4).

Menurut Anang, judul pameran yang diplesetkan dari "nice to meet you" yang artinya senang berjumpa denganmu, yang menggambarkan pertemuan yang memiliki kesan baik. Dibalik menjadi "nest to meet you" karena sarang menjadi awal pertemuan. " "Lewat pameran ini saya mencoba mempertemukan masyarakat penggemar fotografer dan seni rupa melalui sarang burung," tutur Anang.

Baca Juga: PMI Bantul Kekurangan Stok Darah di Akhir Lebaran

Pria yang dikenal sebagai master of ceremony yang sudah menggeluti dunia fotografi sejak 2020 ini, sarang burung menjadi awal pertemuan untuk melanjutkan perjalanan yang diharapkan berakhir baik. Anang mengaku, plesetan dan komedi menjadi bagian hidup yang sulit dipisahkan olehnya. Pameran inipun bagi dirinya merupakan plesetan komedi yang diterjemahkan menjadi pelestarian dan konservasi melalui digital, dalam kontek fotografi.

Pameran fotografi ini pun baginya merupakan plesetan komedi yang diterjemahkannya menjadi pelestarian dan konservasi melalui digital dalam kontek fotografer,". tuturnya. Anang juga mengatakan, bahwa dirinya bukan seorang fotografer , tetapi hanya sebatas penghobi. Makanya Anang mengaku dirinya fotodidak yang awalnya belajar langsung dari lapangan, tidak berdasarkan buku teori, bahkan tidak pernah membacanya.

Landasan pameran fotografi ini digelar karena memiliki kekayaan keanekaragaman hayati beragam. Bagaimana bisa melawan perburuan ,bukan pemburunya yang hanya orang kecil. Yang lebih utama melawan perburuan yang di belakangnya orang- orang memiliki uang sehingga berkuasa.

Baca Juga: Begini, Aturan Terbaru Membawa Powerbank di Pesawat pada 2025

Sementara untuk mendapatkan foto yang dipamerkan dilakukan dengan berbagai upaya. Anang harus mendatangi beberapa daerah yang hampir seluruh Jawa. Di luar Jawa paling jauh di Pulau Lombok. Seperti Elang Jawa Paruh Kodok di Lumajang, Celebok Rinjani , Burung Suling di Banyumas dan daerah lainnya. Ada sarang burung Anis Merah yang masih menjadi incaran ,tetapi hingga saat ini belum sempat dijepret. ( Jdm )

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X