KRJogja.com - BANTUL - Upacara ritual tradisi kirab tebu temanten yang merupakan bagian dari prosesi selamatan buka giling dan suling atau populer disebut Cembengan di PG - PS ( Pabrik Gula dan Pabrik Spiritus ) PT Madubaru Madukismo Kasihan Bantul diselenggarakan Rabu (23/4).
Kirab mulai dari halaman Gedung Madu Candhya kemudian menuju ke Masjid An Nur untuk dilakukan ijab qobul bagi sepasang tebu temanten Kyai Respati dari wilayah areal Klaten Jateng dengan Nyai Manis dari wilayah areal Bantul. Usai ijab qobul kirab dilanjutkan mengelilingi komplek pabrik.
Sampai di stasiun gilingan pasangan tebu temanten Kyai Respati dan Nyai Manis diserahkan dari kepala bagian tanaman kepada kepala bagian pabrikasi melalui upacara "srah- srahan" di stasiun gilingan dengan disaksikan Komisaris PT Madubaru, Ir H KRT Madu Gondoningrat, Dirut PT Madubaru ( PG- PS Madukismo) Drs H Budi Hidayat, jajaran Muspimkap Kasihan, dan para undangan dari perbankan dan lainnya.
Kirab tebu temanten yang setiap tahun digelar di Madukismo menjadi hiburan masyarakat sekitar Madukismo, bahkan sudah tercatat dalam agenda tahunan wisata Dinas Pariwisata Bantul.
Upacara diakhiri dengan sesaji 40 ayam panggang dan menanam kepala sapi di stasiun gilingan.
Baca Juga: Jaringan Internet Akan Diperluas, Jangkau Perbukitan Menoreh Sampai Pantai Selatan
Kemudian pasangan tebu temanten disemayamkan di stasiun gilingan yang nantinya akan menjadi cucuk lampah untuk digiling pertamakali pada permulaan musim giling 2025 yang direncanakan pada 4 Mei 2025, dengan mentarget tebu yang digiling minimal sebanyak 4,5 juta kuintal selama musim giling 150 hari.
Menurut KRT Madu Gondodiningrat, tebu temanten mempunyai filosofi bahwa sepasang tebu temanten tersebut akan menjadi induk yang akan mempunyai banyak anak, maka diharapkan tebu yang akan digiling bisa melimpah ruah.
KRT Madu Gondodiningrat mengatakan, PT PG- Madukismo yang mempunyai karyawan sekitar 1.400 orang potensinya masih besar untuk tetap beroperasi, masyarakat juga masih mendukung pelestarian PG- PS Madukismo, bahkan sudah ada 3 investor yang siap menopang kelestarian Madukismo.
"Untuk pelestarian Madukismo, masih butuh dukungan pemerintah, diantaranya pengadaan raw sugar atau gula mentah untuk menambah pengoperasian masa giling Madukismo," papar KRT Madu Gondodiningrat. ( Jdm )