Penguatan Ekonomi Umat Berbasis Masjid, Mendorong Usaha Naik Kelas

Photo Author
- Sabtu, 26 April 2025 | 16:35 WIB
  Pembicara, mahasiswa dan peserta pemberdayaan ekonomi di Masjid Baiturrahman Aceh di Bantul.   (istimeewa)
Pembicara, mahasiswa dan peserta pemberdayaan ekonomi di Masjid Baiturrahman Aceh di Bantul. (istimeewa)


Krjogja.com - BANTUL - Dalam upaya mendukung penguatan ekonomi umat berbasis masjid serta mendoronh usaha naik kelas, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar program Pemberdayaan Ekonomi di Masjid Baiturrahman Aceh di Bantul.

"Kegiatan ini fokus pada peningkatan kapasitas manajerial para pelaku usaha yang terlibat dalam unit bisnis masjid, sebagai langkah strategis untuk menciptakan kemandirian ekonomi berbasis komunitas," kata Dr Salamatun Asakdiyah MSi, Ketua PKM Prodi Manajemen FEB - UAD, Jumat (25/04/2025). Kegiatan yang berlangsung Sabtu (19/04/2025) lalu mendapatian dukungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD, Takmir Masjid, Pimpinan Ranting dan Cabang Muhammadiyah dan Aisiyah Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.

Menurut Salamatun Asakdiyah, kegiatan ini berlangsung selama 2 hari dan melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk takmir masjid, pengurus unit usaha, serta pelaku UMKM binaan dengan jumlah peserta 30 orang. Program ini mengusung pendekatan pelatihan terpadu, mulai dari pelatihan dasar manajemen usaha, pemasaran digital, hingga strategi pengembangan bisnis berkelanjutan. Adapun tim pengabdian kepada masyarakat terdiri dari:

Program ini direalisasikan, Dr Salamatun Asakdiyah MSi (Ketua), beranggotakan Deny Ismanto SE MM, Indro Prastowo STP MBiotech dan melibatkan mahasiswa. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata akademisi dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. "Masjid bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi. Dengan manajemen yang baik, unit usaha masjid dapat memberikan manfaat lebih luas bagi jamaah dan masyarakat sekitar," ujarnya.

Salah satu peserta, Sarini, pengelola usaha kuliner WarungMu di bawah naungan masjid, mengaku banyak mendapatkan wawasan baru. “Selama ini kami berjualan seadanya tanpa pencatatan. Setelah ikut pelatihan ini, saya jadi paham pentingnya identitas merek, kualitas pelayanan, serta bagaimana membuat promosi lewat media sosial,” tuturnya.

Sedangkan Deny Ismanto mengatakan, Masjid Baiturrahman Aceh di Bantul sendiri telah mengelola beberapa unit usaha. Namun, pengelolaan usaha tersebut masih bersifat konvensional dan belum optimal dalam aspek manajerial. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan tumbuh jiwa kewirausahaan yang kuat, didukung oleh kemampuan teknis dan strategis yang mumpuni. Pada akhir program, peserta juga diberikan pendampingan dalam menyusun rencana bisnis jangka pendek dan menengah serta promosi melalui media sosial.

Tim PKM berkomitmen untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala guna memastikan keberlanjutan program. "Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat peran masjid sebagai pusat pemberdayaan umat, sejalan dengan semangat ekonomi syariah dan kemandirian komunitas lokal." tandasnya. (Jay).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X