KRjogja.com - BANTUL - Setelah dilakukan penjaringan Calon Ketua Umum (Caketum) Badan Pimpinan Cabang - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC-HIPMI) Bantul dengan diawali pengambilan formulir Senin (21/4/2025) hingga penetapan Bakal Calon (Balon) Rabu (30/4/2025), ternyata hanya ada satu anggota yang mendaftarkan diri sebagai Caketum BPC-HIPMI masa bakti 2025-2028.
Yakni Aryo Mahendra Alexander dari Pandak Bantul, sehingga Aryo Mahendra menjadi calon tunggal dalam pemilihan pengurus pada Muscab BPC-HIPMI Bantul yang bakal digelar pada 15 Mei 2025, yang bertemakan "Suksesi HIPMI Bantul untuk sinergi dan akselerasi Bantul
Projotamansari". Dengan pencalonan tunggal tersebut sehingga akan terjadi aklamasi pada pemilihan ketua umum di ajang Muscab mendatang.
Heri Kuswanto, sebagai ketua umum BPC- HIPMI masa bakti 2022- 2025 berharap kegiatan atau agenda kerja kepengurusan yang baru ke depan bisa melanjutkan agenda - agenda yang sudah berjalan untuk disempurnakan.
Baca Juga: Rawan Kecelakaan, Perlintasan Kereta Api Dipasangi Rambu Peringatan Sementara
"Kami berharap kepengurusan BPC- HIPMI yang baru nanti tetap bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Bantul serta peningkatan akselerasi, sesuai dengan salah satu dari 20 program unggulan Bupati Bantul, yakni penciptaan 500 wirausaha pemuda dan santri dengan fasilitas , pelatihan dan pendampingan," papar Heri.
Sementara Aryo Mahendra dalam penyampaian Visi, akan menjadi penggerak semangat kewirausahaan muda yang inovatif berdampak sosial dan berkelanjutan di wilayah Bantul, serta mitra utama pemerintah Kabupaten Bantul dalam membangun ekosistem bisnis unggul.
Baca Juga: Siswa SDN Ungaran 1 Deklarasi Pelopor Lingkungan di Momen Hari Bumi Sedunia
Kemudian satunya misinya, membangun kemitraan strategis dengan pemerintah Kabupaten Bantul dalam perencanaan dan implementasi program pemberdayaan UMKM berbasis data dan kebutuhan lokal. Mengoptimalkan jejaring kolaborasi antar anggota melalui forum diskusi, pelatihan dan sinergi bisnis untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. (Jdm)
