KRJogja.com - BANTUL - Pabrik Gula (PG) Madukismo PT Madubaru Bantul Rabu (30/4) mengawali musim giling masa tanam tebu 2024 / 2025, ditandai dengan memasukkan sepasang tebu temanten ke krepyak penggilingan tebu oleh Komisaris PT Madubaru Ir H KRT Madu Gondodiningrat MSi, Dirut PG-PS Madukismo Drs Budi Hidayat.
Sepasang tebu temanten Kyai Buda dan Nyai Manis yang disimpan di Stasiun Gilingan sejak upacara ritual Cembengan pekan lalu, digiling pertama kali sebagai cucuk lampah semua tebu yang digiling di PG Madukismo.
Baca Juga: Lustrum VIII SLB Negeri Pembina Yogyakarta, Ini Agendanya
Dirut PG Madukismo Drs Budi Hidayat mengatakan, musim giling tahun 2025 akan menggiling tebu sekitar 4,5 juta kuintal, dengan taksasi rendeman 7 persen. Jumlah tebu tersebut berasal dari areal wilayah binaan PT Madubaru, meliputi wilayah DIY dan sebagian di Jateng, yakni Purworejo, Kebumen, Banyumas, Purbolinggo, Cilacap, Magelang, Temanggung, Wonosobo dan Banjarnegara.
"Sesuai tugasnya PT. Madubaru , diharapkan produksi gula dari PG Madukismo dapat membantu memenuhi kebutuhan gula DIY dan Jawa Tengah Selatan dan sekitarnya yang setiap tahunnya membutuhkan gula pasir sekitar 166.000 ton," papar Budi Hidayat.
Rencana giling akan berlangsung selama 150. Adapun tebang awal ini kami maksimalkan tebu-tebu di daerah serangan uret seperti di Kabupaten Purworejo, Kebumen, Sleman dan sebagian Magelang.
Baca Juga: Bupati Temanggung Agus Setyawan Raih Pembina BUMD Terbaik
"Dengan maksud menyelamatkan produksi petani pada musim giling ini dan menyelamatkan masa tanam 2025/2026 yang harus selesai tanam awal bulan Juni 2025 ini," pungkas Budi Hidayat.
PG- PS Madukismo dibangun mulai Februari 1955 dan selesai pembangunannya tahun 1958. Diresmikan oleh Presiden RI Ir Soekarno pada 29 Mei 1958. Sehingga PG- PS Madukismo pada 29 Mei 2025 ini genap berusia 67 tahun.
Semua mesin PG- PS Madukismo dari Sangerhausen Jerman Timur. Termasuk tenaga ahli dalam pemasangan mesinnya juga dari Jerman Timur. PG- PS Madukismo merupakan pabrik gula pengganti PG Padokan yang bangunannya dibumi hanguskan semasa perang kemerdekaan 1948. (Jdm)
