BANTUL, KRjogja.com - Pemerintah Kabupaten Bantul bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Polri, dan TNI untuk memastikan langkah menuju swasembada pangan berjalan adalah benar. Hal tersebut diungkapkan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada kegiatan panen raya jagung di Lahan Balong Opak, Dusun Klaras, Canden, Jetis, Bantul Sabtu (14/6).
Panen dilakukan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari, juga ikut memetik jagung Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Yudi Sastro, SP MP.
Menurut Halim, di Bantul sendiri sudah terjadi surplus beras, dan mudah-mudahan produksi jagung juga terus meningkat. Dari hulu sampai hilir, telah dilakukan upaya besar-besaran.
Dijelaskan, upaya di hulu antara lain berupa bantuan alat dan mesin pertanian seperti alsintan, combine harvester, pupuk, benih, traktor, serta pengerukan sedimentasi. “Seperti di Poncosari, nanti ada sekitar 200 hektare lahan yang tiap tahun saat musim hujan tidak lagi kebanjiran. Itu salah satu contoh keberhasilan upaya di sisi hulu,” katanya.
Sementara itu, di sisi hilir, pemerintah telah menetapkan jaminan harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram dan harga jagung sebesar Rp5.500 per kilogram.
Sementara Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Yudi Sastro, S.P M.P mengatakan, panen raya jagung ini tidak terlepas dari usaha para petani dengan dukungan seluruh stakeholder yang ada, Pemerintah Kabupaten, TNI dan Polri.
“Apa yang menjadi kendala dan insyaallah bersama-sama dengan pemerintah daerah, TNI dan Polri, kita atasi bersama. Kalau tidak bisa atasi hari ini kita usahakan besok, kalau tidak bisa besok kita harus melaksanakan tahun depan.
Sedangkan Kapolres Bantul memaparkan, kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan Polres Bantul terhadap program swasembada pangan nasional. Penanaman jagung dimulai sejak Sabtu 5 Februari 2025 oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Lokasi penanaman jagung merupakan lahan tidur yang diubah menjadi lahan produktif untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” ungkapnya. (Jdm)
