Krjogja.com - BANTUL - Persatuan peternak kambing kaligesing nasional (Perkanas) Kabupaten Bantul bersama Kodim 0729 Bantul menggelar acara bertajuk 'Kontes Kambing Kaligesing Piala Dandim 0729 / Bantul'.
Dalam ajang yang digelar di Lapangan Temuwuh Dlingo Bantul dibuka Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih didampingi Dandim Bantul, Letkol Inf Muhidin dan Sekda Bantul, Agus Budi Raharjo.
Ketua Persatuan Peternak Kambing Kaligesing Nasional (Perkanas) Kabupaten Bantul, H Hanung Raharjo ST mengungkapkan, dengan kontes kambing tersebut sebagai langkah awal memasyarakatkan kambing Ras Kaligesing.
"Kemudian juga kita ingin masyarakat berdaya, punya kemandirian dalam beternak. Harapan kita, nantinya bisa membantu ketahanan pangan, salah satunya lewat sektor peternakan kambing Kaligesing. Sehingga masyarakat nantinya bisa mandiri dari aspek pangan, baik nabati maupun hewani," ujar Hanung.
Dijelaskan, karena dari sektor peternakan tersebut mampu menggerakkan bisa pertanian lainnya.
Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih mengatakan, kolaborasi Perkanas dan Kodim Bantul sangat bagus.
"Karena sektor pertanian termasuk di dalamnya peternakan sekarang ini sedang menggeliat. Dan pemerintah berkepentingan disektor peternakan. Artinya peternakan terus kita dorong untuk ditingkatkan. Karena sektor pertanian termasuk peternakan ini dihuni paling banyak orang. Yang kedua sektor pertanian terbukti jadi sektor yang paling tahan terhadap gejolak ekonomi terutama ekonomi internasional," ujar Halim.
Dijelaskan, Kabupaten Bantul menjadi pasar kambing paling besar di Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Setiap hari Bantul itu memerlukan 600 sampai 700 ekor, anda bisa membayangkan kita perlu breeding beberapa banyak. Kontes kambing Kaligesing di Dlingo ini bisa kita jadikan satu momentum untuk mengevaluasi pengambagan ternak di Bantul. Progresnya sampai mana, sehingga terutama Dinas Pertanian itu bisa mengevaluasi bagaimana beternak kambing domba yang efektif yang menguntungkan peternak. Karena pasarnya sudah ada," ujar Halim.
Dandim Bantul, Letkol Inf Muhidin mengatakan, untuk menjadi juara membutuhkan perjuangan dan proses panjang. Untuk meraih prestasi itu tidak semudah membalikan telapak tangan.
Tetapi perlu perjuangan melalui tantangan, rintangan, cobaan. Kemudian terkait dengan dewan juri yang dihadirkan berstandar nasional. "Artinya kriteria pemilihannya sudah ada, tetapi harus perlu ada evaluasi ke depan walaupun ini sudah dikatakan sempurna," ujar Muhidin. (Roy)