Krjogja.com - BANTUL - Selama semester I (Januari hingga Juni) 2025 Polres Bantul mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Bantul mencapai 60 jiwa.
Dibanding dengan kasus lainnya, kasus kecelakaan lalu lintas menjadi pembunuh tertinggi di Bantul.
Baca Juga: Mataram Utama Rebut 2 Gelar Turnamen Soekarno Cup 2025
Dengan kondisi tersebut, Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari, mengimbau kepada masyarakat terutama pengguna kendaraan untuk selalu waspada saat melakukan perjalanan.
"Kami meminta masyarakat untuk berhati-hati dan waspada dalam perjalanan dan mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan dan keamanan bersama,” kata Novita di Bantul, Senin (7/7/2025).
Novita menambahkan, selama semester I tahun 2025 kasus laka lantas di Bantul yang terjadi sebanyak ribuan kasus, yakni 1.023 kasus kecelakaan lalu lintas di Bantul.
Baca Juga: PNM Cetak Sejarah, Luncurkan Orange Bond Pertama di Indonesia untuk Kesetaraan Gender
Dari data tersebut, lanjut Novita, sebanyak 1.244 orang mengalami luka-luka. “Untuk kerugian materiil mencapai Rp 649.458.725," katanya.
Untuk menekan angka tersebut, Kapolres menilai perlu untuk meningkatkan kesadaran keselamatan lalu lintas.
“Kecelakaan itu terjadi karena kurangnya toleransi kepada sesama pengguna jalan lain. Kebanyakan disebabkan oleh berkendara dengan kecepatan tinggi tanpa dibarengi dengan kewaspadaan,” ucapnya.
Selain itu, Novita juga membeberkan tingginya angka laka lantas ini secara umum diakibatkan oleh beberapa faktor di antaranya faktor manusia, jalan hingga kendaraan itu sendiri.
Sehingga, lanjut Novita, pihaknya akan menjadikan ini sebagai bahan analisa dan evaluasi (anev) ke depan untuk mengurangi angka laka lantas di Bantul.
"Secara teori, faktor laka lantas memang ada pada manusia yang lebih tinggi dari faktor jalan maupun kendaraan. Kebut-kebutan atau kecepatan tinggi, jalan yang sempit, tikungan yang bergelombang sehingga terjadi tipe laka lantas out of control atau lepas kendali. Ini menjadi tipe laka lantas yang perlu kita perbaiki untuk bisa mengurangi laka lantas," pungkasnya. (Jdm)