Krjogja.com - BANTUL - National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Pusat bersama NPCI DIY menggelar program 'Mendobrak Batas' yang ditujukan untuk melakukan seleksi penyandang disabilitas di daerah guna mulai melakukan regenerasi atlet disejumlah cabang olahraga (cabor) binaannya. Khusus untuk DIY, kegiatan digelar di Balai Lantip, Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI), Jumat dan Sabtu (1-2/8/2025), diikuti 278 peserta.
Wakil Sekretaris Jenderal NPCI Pusat, Rima Ferdianto ST dalam kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini adalah awal dari keinginan NPCI Pusat untuk mulai melakukan regenerasi kepada atlet-atletnya yang saat ini sudah banyak mewakili Indonesia di ajang-ajang internasional.
"Kemarin saat Paralimpiade Paris, kita banyak mendapatkan evaluasi karena atlet-atlet kita banyak yang usianya sudah tua. Karena itu, kami gelar program ini untuk regenerasi," terangnya.
Selain itu, dari pengamatan NPCI Pusat saat pelaksanaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Solo beberapa waktu lalu, banyak atlet disabilitas yang tampil kurang optimal saat bertanding dan berlomba.
Hal tersebut dikarenakan banyak dari para atlet tersebut tampil di bukan cabor yang sesuai dengan disabilitasnya dan bakat mereka. "Kemarin di Solo banyak atlet-atlet dari daerah yang salah cabornya dan turun tidak sesuai dengan hambatan disabilitasnya, serta tidak sesuai dengan bakatnya," jelasnya.
Untuk itulah, dengan adanya kegiatan ini, NPCI Pusat ingin mencari bibit-bibit atlet disabilitas yang nantinya dapat dilatih dan dimaksimalkan potensinya untuk menjadi atlet profesional dan berprestasi setinggi-tingginya.
"Nantinya kami akan lakukan seleksi di semua NPCI seluruh Indonesia. Kami berharap, potensi yang ada di semua daerah dapat dimaksimalkan untuk mendapatkan prestasi atlet-atlet penyandang disabilitas terbaik," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketum NPCI DIY, Imam Kunantoro mengatakan, sebelum menggelar seleksi, NPCI DIY telah menggelar sosialisasi program 'Mendobrak Batas' secara menyeluruh di lima kabupaten/kota di DIY.
Dengan sosialisasi tersebut, jumlah peserta seleki di program ini cukup besar, yakni mencapai total 278 peserta yang jelas melebihi target awal yang dicanangkan, yaitu 150 peserta.
Dari jumlah tersebut, 202 peserta mengikuti talent scouting gelombang 1 dengan rincian, Kabupaten Bantul sebanyak 33 peserta, (17 fisik, 6 netra, 10 grahita). Kemudian, Kabupaten Gunungkidul: 30 peserta (16 fisik, 4 netra, 10 grahita), Kulon Progo: 36 peserta (18 fisik, 8 netra, 10 grahita), Sleman: 38 peserta (20 fisik, 8 netra, 10 grahita) dan Kota Yogyakarta: 65 peserta (20 fisik, 35 netra, 10 grahita).
Sementara itu, Kepala Disdikpora DIY, Drs Suhirman MPd saat membuka kegiatan mengatakan, kegiatan ini jelas menjadi awal dari program pembinaan dan regenerasi olahraga disabilitas di DIY.
"Kendala yang dihadapi olahraga disabilitas adalah kurangnya regenerasi atlet, maka pencarian bibit atlet-atlet muda merupakan langkah strategis bagi perkembangan olahraga disabilitas pada khususnya di DIY maupun Indonesia pada umumnya," tandasnya.(Hit)