Krjogja.com - BANTUL - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Janabadra (UJB) menggelar pelatihan ecoprint untuk memberdayakan ibu-ibu di Padukuhan Jaranan, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Kegiatan ini bertujuan menggandeng masyarakat untuk menciptakan peluang ekonomi sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.
Ketua tim PkM dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS, Ari Kuncara Widagdo, S.E., MBA., Ph.D., Ak, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk menjawab dua persoalan utama. Pertama, memberikan peluang penghasilan tambahan bagi ibu-ibu melalui produksi kain ecoprint. Kedua, membantu UMKM Ayik Ecoprint dalam memenuhi permintaan pesanan yang kerap membludak.
"Saat pesanan membludak, Ayik Ecoprint kewalahan bila hanya mengandalkan tenaga internal. Dengan melibatkan ibu-ibu sekitar, mereka bisa memperoleh penghasilan tambahan, tentu dengan kualitas sesuai standar Ayik Ecoprint," jelas Ari, Senin (4/8/2025).
Pelatihan yang berlangsung pada 19 Juli 2025 di lokasi usaha Ayik Ecoprint ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu M. Rudianto, S.Sn., M.Sn dari Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS, serta Musarni, S.Pd, pemilik Ayik Ecoprint. Materi yang diberikan meliputi teknik pembuatan kain ecoprint dengan metode steaming, serta penggunaan bahan pewarna alami seperti kayu secang. Proses ini menggunakan mordan, kapur, dan bahan nabati agar hasil warna tahan lama dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Program PkM ini merupakan inisiatif mandiri dari para dosen yang difasilitasi LPPM UNS dan mendukung dua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yakni SDG 5 tentang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, serta SDG 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Selain pelatihan teknis, tim pengabdi dari UJB Siti Rochmah Ika, S.E., M.Sc., Ak turut memberikan pendampingan dalam aspek pelaporan keuangan, pengelolaan usaha, digital marketing, hingga pengurusan hak cipta untuk produk Ayik Ecoprint.
Melalui pelatihan ini, tim PkM berharap ibu-ibu Jaranan tidak hanya berperan sebagai pelaku produksi, tetapi juga mampu menjadi bagian dari ekosistem wirausaha kreatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (Dev)