Krjogja.com - BANTUL - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan dan pengelolaan limbah rumah tangga, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) melalui tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bertajuk Abdimas Pemulih (Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Limbah Rumah Tangga).
Kegiatan ini berlangsung di Padukuhan Diro, Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek.
Puncak kegiatan berlangsung, Sabtu (2/8/2025) dengan pelatihan dan praktik pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos, atau yang disebut Pemulih Kombat. Pelatihan ini dipandu oleh tim Abdimas yang diketuai oleh Dr. Akbar Al Masjid, M.Pd., bersama anggota Eko Susetyo, M.Sc. dan Nanang Kusuma Mawardi, M.Sc., serta melibatkan mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Dasar dan Program Profesi Guru. Sekitar 30 warga dari berbagai RT di Kalurahan Pendowoharjo berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Baca Juga: Resmi Bertugas! BPS Yogyakarta Serahkan Kartu Sensus kepada 184 Petugas Wilkerstat 2025
Materi pelatihan meliputi pemilahan limbah organik dan anorganik, teknik pembuatan kompos sederhana, serta pemanfaatan hasil kompos untuk pertanian pekarangan. Warga menunjukkan antusiasme tinggi, bahkan beberapa di antaranya menyatakan keinginan menjadikan pengolahan kompos sebagai kegiatan rutin rumah tangga dan peluang ekonomi baru.
Ketua PKK RT 57, Dhenok Panuntun Tri Suci Asmawati menyambut baik pelatihan ini karena sangat aplikatif. "Banyak warga yang masih membuang limbah dapur secara sembarangan. Dengan program ini, kami berharap setiap rumah tangga bisa mengolah limbah organik secara mandiri," katanya. Ia menambahkan bahwa program ini sesuai dengan kebutuhan lingkungan warga.
Rangkaian kegiatan Abdimas Pemulih ini diawali pada 23 Juli 2025 dengan sosialisasi bertema 'Peduli Lingkungan dari Warga, oleh Warga, dan untuk Warga', yang diadakan di Balai Padukuhan Diro. Sosialisasi tersebut bertujuan menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga yang bijak dan berkelanjutan. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Dukuh Diro, Nugroho Budi Nur Cahyo, kader lingkungan dari enam RT, dan ibu-ibu dasa wisma.
Dalam sambutannya, Nugroho mengapresiasi inisiatif tim UST dan menegaskan bahwa pengelolaan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. "Hal ini harus dimulai dari kesadaran individu dalam keluarga dan lingkungan sekitar," ujarnya.
Baca Juga: Wong Solo Grup Bangun SPPG, Diresmikan Walikota Solo Langsung Beroperasi
Sementara itu, Dr. Akbar Al Masjid menyampaikan bahwa program ini membawa semangat keberlanjutan dan partisipatif yang berakar dari potensi lokal warga.
Dr. Akbar menambahkan, pihaknya mengamati adanya inisiatif warga seperti penggunaan tambulapot (tanaman dalam pot) yang menunjukkan kesadaran akan ketahanan pangan. Ia berharap pelatihan pengolahan kompos dapat mendukung inisiatif tersebut, sehingga sirkulasi limbah rumah tangga menjadi sumber daya produktif bisa terwujud dan berkelanjutan.
Program Abdimas Pemulih di Padukuhan Diro diharapkan menjadi model kampung berbasis pengelolaan limbah partisipatif. Dukungan dari perangkat padukuhan dan keterlibatan aktif masyarakat menjadi kekuatan utama untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Ke depan, program ini diharapkan dapat menginspirasi padukuhan lain untuk menerapkan pengelolaan sampah mandiri berbasis komunitas. (Dev)
