Mahasiswa UAD Ajari Warga Banjarwaru Bikin Spray Anti Nyamuk Alami dari Serai

Photo Author
- Senin, 1 September 2025 | 20:05 WIB

BANTUL (KRJogja.com) – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman kesehatan di Bantul. Menyadari hal itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Unit V.A.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan spray anti nyamuk alami berbahan dasar serai.

Kegiatan berlangsung di Balai Dusun Banjarwaru, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul pada Sabtu (23/8/2025). Puluhan warga, terutama ibu-ibu PKK dari RT 01 hingga RT 05, antusias mengikuti acara tersebut.

Penanggung jawab program, Randi Pranata, menjelaskan bahwa serai dipilih karena kandungan sitronelal, sitronelol, dan geraniol di dalamnya mampu mengganggu sistem sensorik nyamuk Aedes aegypti.
“Dengan bahan sederhana ini, warga bisa melindungi diri dan keluarga tanpa harus bergantung pada obat nyamuk berbahan kimia yang kadang menimbulkan efek samping,” ujarnya.

Acara diawali dengan penyuluhan mengenai bahaya DBD, gejala, serta cara penularannya. Selanjutnya, mahasiswa melakukan demonstrasi pembuatan spray serai, mulai dari proses perebusan, penyaringan, hingga pencampuran dengan alkohol agar lebih tahan lama.

Suasana berlangsung interaktif. Warga banyak bertanya tentang takaran bahan, cara penyimpanan, hingga efektivitas spray serai dibanding produk komersial. Sejumlah ibu mengaku tertarik membuatnya sendiri di rumah.

Sebagai bentuk keberlanjutan program, mahasiswa KKN membagikan 35 botol spray serai hasil produksi mereka kepada peserta. “Spray ini praktis sekali dan baunya segar, tidak menyengat seperti obat nyamuk bakar,” kata salah seorang ibu PKK.

Sekretaris PKK Dusun Banjarwaru, Rina, menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa UAD. Menurutnya, kegiatan ini memberi nilai tambah bagi warga.
“Warga jadi tidak hanya tahu bahaya DBD, tetapi juga punya keterampilan membuat pengusir nyamuk alami. Kami berharap ilmu ini bisa diterapkan di setiap rumah,” ungkapnya.

Selain spray serai, mahasiswa juga mengenalkan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Warga diperkenalkan berbagai tanaman herbal yang mudah ditanam di pekarangan untuk menjaga kesehatan keluarga.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap warga semakin peduli terhadap kebersihan lingkungan dan mampu memanfaatkan bahan alami sekitar.
“Pencegahan DBD bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” tutur salah satu anggota tim KKN.

Program kerja ini diharapkan dapat meninggalkan kebiasaan baik yang terus berlanjut meski masa KKN telah berakhir.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X