KRjogja.com - BANTUL - Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta SSos MM mengaku prihatin dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Bantul. Menurut data di Polres Bantul angka kecelakaan lalu lintas tahun lalu, merupakan yang tertinggi di DIY.
Hal tersebut dikemukakan Aris pada acara sosialisasi Safety Riding, yang digelar di Depok Parangtritis Kretek Bantul, dalam rangka menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bantul.
"Kebanyakan korban kecelakaan lalu lintas di Bantul masih usia produktif. Untuk itu, lewat kegiatan ini, mari keluarga kita berikan pengarahan dan motivasi untuk menjaga keselamatan berkendaraan. Jika anak - anak belum memiliki SIM dan ketrampilan mengendarai sepeda motor, jangan dibiarkan mengendarai sepeda motor," ungkapnya.
Baca Juga: Daftar Event Seru di Jogja September 2025, Wajib Masuk Kalender Kamu!
Wakil Bupati Bantul juga mengingatkan, agar orang tua tidak memberi keleluasan kepada anak-anak yang masih usia SD dan SMP untuk membawa kendaraan bermotor, mengingat kesiapan emosional dan kemampuan berkendaraan mereka belum memadai.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Bantul Singgih Riyadi SE MM menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kampanye penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
"Kegiatan seperti ini tidak berhenti disini saja, tetapi akan sering kami gelar, mengingat keselamatan berkendaraan adalah kewajiban kita bersama, bukan tugas kepolisian atau pemerintah saja," papar Singgih.
Baca Juga: Sultan Lempar Harapan untuk Menteri Baru Presiden Prabowo
Sedangkan Kanit Keamanan dan Keselamatan Satlantas Polres Bantul Ipda Joko Tri H mengatakan, Bantul menempati urutan ketiga tertinggi angka kecelakaan lalu lintas secara nasional. Sehingga perlu ada evaluasi.
"Di Bantul , titik rawan kecelakaan berada di jalan lingkar selatan, jalan Parangtritis, jalan Samas dan jalan Srandakan," jelasnya. (Jdm)