Krjogja.com - BANTUL - Tes Kemampuan Akademik (TKA) jadi tantangan dunia pendidikan sekarang ini. TKA menjadi pengukuran berskala nasional. "Kalau berskala daerah disebut Tes Kemampuan Akademik Daerah/TKAD. Walaupun TKA bersifat tidak wajib, namun karena hasilnya merupakan standar bagi pencapaian masuk sekolah di atasnya, maka sekolah pun tetap harus menyiapkan diri secara baik;" kata Dr Dedi Pramono MHum, Koordinator Pendamping Kluster 6 dalam Pelatihan Intensif TKA bagi Guru SD di SD Unggulan Aisyiyah/SDUA Bantul, Jumat (19/09/2025).
Pelatihan Intensif diikuti dari 7 Sekolah Dasar Muhammadiyah yang masuk kluster 6, yaitu SD Unggulan Aisyiyah/SDUA Bantul, SDUA Pandak, SDM Sumbermulyo, SDM Pepe, SDM Serut, SDM Pendowoharjo dan SDM Karangtengah. Pelatihan yang diselenggarajan Dikdasmen & PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul menghadirkan juga tentor Dr Padrul Jana MSc dan Warsono MPd (Pendamping Kluster 6 juga Pengawas dari Balai Pendidikan Menengah Bantul).
Dedi Pramono mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah konkrit mengimplemntasikan revitalisasi sekolah/madrasah Muhammadiyah di Bantul. Berikutnya akan menyusul pelatihan intensif kepada guru untuk Pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA.
Baca Juga: IFI Sleman Peringati World Physical Therapy Day
Menurut Dedi Pramono, dunia pendidikan dituntut lebih bermutu untuk itu mendorong perubahan. "Tuntutan itu acapkali menimbulkan kegaduhan dan perdebatan, tetap saja perubahan akan bergulir dengan kekuatan regulasi," ujarnya.
Dedi Pramono menyebutkan, dalam momentum ini juga dilaksanakan pertemuan para kepala sekolah, PCM dan Dikdasmen PDM Bantul untuk merevitalisasi manajemen sekolah menuju sekolah unggul. “Standar Penjaminan Mutu Internal/SPMI telah dicabut melalui Permendikbudristek no 9 tahun 2022 : sekolah tidak melakukan sendiri, tetapi sudah dipetakan oleh pemerintah dari hasil asesmen nasional yang berupa Rapor Pendidikan.
Baca Juga: Prediksi Persiku vs PSS Sleman di Championship Liga 2 Pegadaian Pekan Kedua
Sedangkan Padrul Jana mengatakan, untuk pelatihan TKA tahap pertama ini, konsentrasi pada Matematika. Agar para guru lebih serius namun nyaman, sebelumnya mereka harus menandatangani kontrak belajar selama 5 pertemuan intensif. "Alhamdulillah dipertemuan pertama ini mereka terlihat enjoy," ujarnya. (Jay)