KRjogja.com - BANTUL - Pelatihan internasional di bidang hospitality: guiding, homestay, dan culinary, kembali digelar di Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an Raudhatul Jannah, Srandakan, Bantul, Jumat (10/10/2025). Beragam kegiatan yang dilaksanakan menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya tempat menuntut ilmu agama, tetapi juga laboratorium kehidupan yang menumbuhkan nilai kerja keras, kolaborasi, dan cinta tanah air. Kali ini pelatihan dilaksanakan oleh para dosen dan akademisi dari Universitas Kuala Lumpur dan STP AMPTA.
Sejak didirikan pada tanggal 14 Februari 2014, PPPA Raudhatul Jannah membuka diri untuk kerja sama penelitian, pelatihan, pengabdian masyarakat, serta pengembangan wirausaha sosial berbasis pesantren. Pondok ini menjadi pusat ilmu agama sekaligus ilmu kehidupan, tempat di mana nilai-nilai spiritual, profesionalisme, dan kemandirian ekonomi berjalan beriringan.
Selama 11 tahun perjalanan, pondok ini terus tumbuh dan berkontribusi nyata bagi masyarakat, aksi yata tersebut diantaranya:
Di bidang pendidikan, banyak santri yang telah menghafal 30 juz Al-Qur’an bahkan sebelum lulus sekolah dasar. Ada pula santri yang tunanetra namun mampu menjadi penghafal Qur’an dan penceramah di berbagai tempat.
Di bidang sosial, pondok aktif membantu lansia, muallaf, dan masyarakat dhuafa belajar membaca Al-Qur’an dan beribadah dengan benar.
Di bidang ekonomi umat, pondok mengembangkan UMKM berbasis pesantren, seperti memberikan kepelatian bersasama ahlinya pembuatan wajik klethik, sabun cuci ramah lingkungan, nasi kebuli bersama chef profesional, serta pelatihan membuat besek dan produk pangan olahan yang higienis dan bernilai jual tinggi.
Dibidang peternakan berkerjasama dengan Fakultas kedokteran hewan Prof. Dr.drh. Hartiningsih memelihara domba sekitar 25 ekor, juga sapi walau baru 1 ekor.
Di bidang lingkungan dan wisata edukatif, di sela sela pondok ini ditanami berbagai jenis buah-bahan dari dukungan teman teman fakultas kehutanan Dr.Ir. Nunuk Supriyanto,MSc, dan Fakultas pertanian Ir. Rosich Attaqy, M.Sc UGM
Para santri bersama PHRI, STP AMPTA,IHGM dan Hotel Atrium pernah melakukan bersih-bersih pantai, di lingkungan pondok pusat belajar membuat gula kelapa tradisional, serta di pondok ini mengenalkan konsep eco-wisata Islami kepada wisatawan lokal dan mancanegara.
Aktransi wisata memanjat pohon kelapa dengan alat yangpraktis sangat menyenangkan namun belum difungsikan secara Optimal yang perlu bimbingan dari bapak ibu sekalian,
Bidang usaha Kopantrin diharapkan akan tumbuk berkembang dengan harapan menjadi pondok mandiri yang berdaya, Memasarkan madu Munni NTT dan madu lainnya seta kebutuhan lainnya.
Diharapkan dengan keterbukaan ini PPPA Raudhatul Jannah terus menjadi tempat, anak-anak, pemuda, hingga masyarakat umum dapat belajar Al-Qur’an sekaligus mengembangkan keterampilan hidup yang bermanfaat. Sehingga akan membawa manfaat luas bagi umat dan negeri.(Rar)
