Ketua Dewan Jamu Indonesia Prof Nyoman: Untuk Menjaga Kesehatan Jangan Tinggalkan Kultur

Photo Author
- Minggu, 16 November 2025 | 11:40 WIB
KGR Bendoro mengunjungi Pameran Jamu di kegiatan JCWF Sabtu (15/11)  ( Judiman)
KGR Bendoro mengunjungi Pameran Jamu di kegiatan JCWF Sabtu (15/11) ( Judiman)

Krjogja.com - BANTUL - Ternyata kultur tidak bisa ditinggalkan. Kultur adalah budaya yang perlu kita bangun kembali sehingga menjadi daya tarik untuk wisatawan yang berhubungan dengan kesehatan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Jamu Indonesia Prof Dr dr Nyoman Kertika SpPD KR yang dihadirkan sebagai narasumber talk show pada kegiatan "Jogja Cultural Wellness Festival" (JCWF), berbicara tentang spiritualisme dan kesehatan di Hotel Hotel Mustika Yogyakarta , Sabtu (15/11).

Baca Juga: Tumbuh Bersama Pemberdayaan Rumah BUMN BRI, Pundi Craft Dukung Eksistensi Produk Kerajinan Lokal

" Di dunia modern ini kebanyakan kesehatan hanya mengutamakan kesehatan fisik , padahal jiwa kita atau psikis dan spirit perlu kita sehatkan dengan baik. Itu akan mempengaruhi kesehatan fisik juga dan kesehatan masyarakat," ungkapnya.

Tetapi menurut Prof Nyoman, kadang kultur terlupakan karena kita cenderung menganut pendidikan barat , sehingga kultur kita yang luar biasa kabur dan harus kita bangun kembali, kita tunjukkan hal yang berbeda .

"Terus terang dunia kedokteran yang modern sekarang apakah sukses seratus persen, kan tidak juga. Banyak juga kegagalan bahkan frustasi karena jenis penyakit tambah banyak, macam- macam penyakit sulit diobati, kenapa obat menimbulkan efek samping," katanya.

Baca Juga: Ngayogjazz 2025, Alunan Haru di Sela-sela Jalan Kampung Imogiri

Ternyata kultur tidak bisa ditinggalkan. Kultur bukan wayangan saja, kultur adalah budaya , termasuk budaya makan.

"Coba kita lihat sekarang masyarakat banyak makan yang membahayakan kesehatan, sehingga banyak orang meninggal karena serangan jantung, stroke, gula darah, kolesterol. Itu bisa dicegah dengan kultur makanan," imbuhnya.

Karena itu Prof Nyoman berharap, semua anggota Dewan Jamu yang jumlahnya cukup banyak itu dapat ikut menyadarkan masyarakat bahwa kultur itu menjadi sangat dominan, tidak hanya dalam kepariwisataan tetapi juga kesehatan.

Sementara menurut M Adlil Haq selaku Projec Manager, kegiatan JCWF ini adalah kegiatan tahun ke tiga yang diselenggarakan dibawah Badan Promosi Dinas Pariwisata DIY, dibuka pada 1 November 2025 dan digelar setiap hari Sabtu selama sebulan.

Kebetulan di Minggu ke tiga Sabtu (15/11) bertema 'Spiritual Wellness dan Energy Healing' , dengan mengangkat kegiatan potensi dan segala sesuatu yang terkait dengan 'Spiritual Wellness dan Energi Healing'. Juga ada pameran UMKM Jamu.

Kegiatan dibuka oleh Ketua JCWF KGR Bendoro dan rencana akan ditutup Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Widiyanti Putri Wardhana. (Jdm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X