bantul

Dianggap Aib Temuan Kasus TBC Belum Optimal

Jumat, 7 Juli 2023 | 22:47 WIB
Warga menjalani screening Penyakit Tidak Menular (PTM) dilanjutkan skrining gejala TB dalam kegiatan Active Case Finding (ACF) Jumat (7/7) pagi di Balai Kalurahan Srimartani, Kapanewon, Piyungan, Bantul (foto: juvintarto)

Krjogja.com - BANTUL — Meski termasuk daerah endemi Tuberculosis (TBC) namun tidak banyak ditemukan kasus TBC di wilayah Kapanewon Piyungan Bantul. Masih banyak kasus TBC yang belum diketahui karena masyarakat menganggap TBC aib, atau tanda-tanda TBC seperti batuk sudah biasa sehingga tidak memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.


"Baru ketika benar-benar ambruk, masyarakat mau memeriksakan diri," tutur Kepala Puskesmas Piyungan, dr Sigit Hendro Sulistyo, Jumat (7/7/2023) pagi di Balai Kalurahan Srimartani, Kapanewon, Piyungan, Bantul.


Ditemui di sela kegiatan Active Case Finding (ACF) atau kegiatan penemuan kasus TBC secara aktif Puskesmas Piyungan bekerjasama dengan Zero TB Yogyakarta menggelar ACF dengan mengundan 120 warga yang kontak erat, serumah dengan penderita TBC, stunting dan lainnya.


"Mereka warga dari 3 desa Kalurahan, Sitimulyo, Srimulyo dan Srimartani" ucap Sigit didampingi Project Manager Zero TB Yogyakarta dari Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM, dr Betty Nababan.

Sigit mengakui penemuan kasus TBC di wilayah Piyungan masih belum optimal. "Dari target temuan 108 kasus tahun ini baru ditemukan sebanyak 31 kasus yang terdiri dari kalurahan Sitimulyo 12 kasus, Srimulyo 11 kasus, dan Srimartani 8 kasus. Temuan masih dibawah target, masih di bawah 50%,” katanya.


Lebih lanjut dr Betty menjelaskan Zero TB menyediakan mobil rontgen dan pemeriksaan canggih. "Setelah pendaftaran kembali, warga menjalani screening Penyakit Tidak Menular (PTM) meliputi timbang badan, tinggi cek gula darah, dilanjutkan skrining gejala TB. Dokter mendiagnosis, jika normal bisa pulang. Namun yang ada gejala, rentan atau laten terus dirontgen berlanjut test tuberkulin. Jika diperlukan ada test dahak, Test Cepat Molekuler," jelasnya.


Warga yang didiagnosis TBC akan mendapatkan tindakan lebih lanjut untuk pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan TBC pada warga lainnya.


"Zero TB Yogyakarta sebagai inisiatif penanggulangan TBC berlandaskan tiga elemen, yaitu penemuan kasus secara aktif, pengobatan yang efektif, dan pencegahan TBC pada kontak serumah dengan penderita. Bertujuan menurunkan kasus TBC di DIY dengan menyusun dan melaksanakan kegiatan yang komprehensif dan melibatkan multi sektor," jelas dr Betty. (Vin)

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB