Krjogja.com - BANTUL - Masjid idealnya memiliki peran dan fungsi yang strategis sebagai pusat pembinaan umat. Mulai dari upaya memberdayakan, melindungi, mempersatukan umat secara berkualitas, moderat dan toleran.
"Kenyataan sekarang, masjid-masjid yang ada saat ini kebanyakan tidak memiliki kepedulian terhadap kebutuhan jemaah," ujar Agustian SP, saat menyampaikan materi dalam Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) Magister Manajemen Angkatan 11 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul, Senin (12/06/2023). Kegiatan Prodamat memilih tema 'Manajemen Pengelolaan Masjid Bagi Masyarakat' diberi pengantar Satria Luthfi MSTr Kom selaku Ketua Pelaksana.
Menurut Agustian, pada masa Rasulullah SAW, memfungsikan masjid tidak hanya menjadikan sarana ibadah ritual seperti salat dan membaca Alquran, tetapi juga memakmurkannya dengan dakwah, pendidikan, kegiatan sosial seperti pembagian zakat, kurban, pernikahan, diskusi masalah umat.
Sedangkan Satria Luthfi MSTr Kom, Ketua Pelaksana mengatakan, pengelolaan masjid harus dilakukan secara professional dengan manajemen modern. Hal ini penting sehingga dapat mengantisipasi perkembangan dan kemajuan masyarakatnya. Bahkan sekarang sudah banyak pengelolaan masjid dengan manajemen modern dan secara digital.
Satria mengamati, sampai sekarang masih banyak para takmir masjid secara konvensional dan apa adanya.
"Untuk itu perlu pelatihan dalam memberdayaan serta bagaimana cara mengelola masjid dengan baik," ujarnya.
Pada satu sisi, sekarang banyaknya masjid yang sudah menggunakan digitalisasi dalam melakukan pembiayaan serta pembangunan masjid.
Ditegaskan, peran penting masjid di kalangan masyarakat, sebagai salah satu elemen terpenting dari kehidupan keberagamaan dan peradaban umat Islam.
Masjid menjadi sentra yang mampu menjadi pengikat pertalian spiritual, emosional dan sosial masyarakat muslim di berbagai kawasan dunia dalam bingkai tauhid. (Jay).