Krjogja.com - BANTUL - Pelayanan penyelenggaraan haji tahun 2023 ini merupakan pelayanan yang bertema berkeadilan, ramah Lansia dan Difabel. Calon haji yang diberangkatkan, disamping sudah sesuai dengan antriannya, juga diprioritaskan yang Lansia usia diatas 65 tahun, bahkan ada yang sudah usia 90 tahun.
Selain Lansia, warga Difabel juga diprioritaskan. Tetapi kalau tahun lalu ada calon haji pendamping bagi Lansia, mulai tahun tidak ada istitoah atau pendamping. Sehingga untuk pendampingan semuanya diserahkan kepada petugas. "Untuk kemudahan pelayanan Difabel maupun Lansia dari Pelayanan Haji dan Umrah Bantul disiapkan 24 kursi roda," ungkap Kasi Pelayanan Haji dan Umrah Kemenag Bantul, Drs H Maskhur Ashari MA, Selasa (4/4).
Menurut Maskhur, tahun 2023 Bantul mendapatkan kuota pemberangkatan haji 921 orang. Tetapi sampai kemarin, belum bisa dipastikan siapa yang akan berangkat, karena masih menunggu pelunasan. "Untuk saat ini belum ada surat edaran proses pelunasan," tambahnya.
[crosslink_1]
Tahapan proses pelayanan haji sampai saat ini melakukan bio visa dengan pengambilan sidik jari. Bagi yang sudah menjalani bio visa, langsung datanya tercatat di Arab Saudi. Sehingga dalam perjalanan haji nantinya, ketika masuk bandara di Arab Saudi sudah tidak ada periksaan lagi. Untuk pemberangkatan haji tahun 2023 diperkirakan 23 Mei 2023 sudah masuk ke Donohudan.
"Bagi warga yang mendaftar haji, jika mendaftarkan diri tahun 2023 antrian pemberangkatannya 32 tahun lagi, atau menunggu hingga tahun 2055. Bagi calon haji yang sudah terdaftar dan menjalani bio visa diharapkan agar sabar karena tinggal menunggu pelunasan."
Menurut Maskhur, banyaknya pendaftar calon haji, sehingga harus menunggu antrian hingga puluhan tahun, karena ada kemudahan mendaftarkan haji yang setiap saat bisa datang di kantor layanan haji, masyarakat semakin sejahtera dan mempunyai kemampuan serta kesadaran beribadah semakun matang. (Jdm)