BANTUL - Kenaikan harga beras kian sulit dibendung. Bahkan dipasaran sekarang ini menembus Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu/kg.
Sedang Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten nanti turun tangan dengan menggencarkan operasi pasar beras murah di sejumlah kalurahan. Sasarannya kalurahan dengan angka kemiskinan tinggi.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan, Bantul, Agus Sulistiyana, Selasa (7/2/2023) mengatakan, operasi beras murah sudah digelar disembilan kalurahan di Bantul. Total beras yang terserap masyarakat mencapai 22 ton.
"Dari sembilan kalurahan lokasi digelar operasi pasar beras murah tersebut sudah terdistribusikan 22 ton. Wilayah tersebut diantaranya Kalurahan Trimurti, Poncosari, Caturharjo, Triharjo, Gilangharjo, Wijirejo, Palbapang, Sumbermulyo, Banguntapan," ujarnya.
Operasi pasar beras murah, bakal kembali digelar operasi di delapan kalurahan lainn. "Harga beras dalam operasi pasar per kilogramnya kita jual Rp 9.450. Operasi pasar sudah digelar sejak akhir Januari 2023 lalu," ungkapnya.
Dengan operasi pasar beras murah diharapkan bisa menstabilkan harga beras yang terus melonjak sejak akhir tahun lalu.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian (DKPP) Bantul, Ir Joko Waluyo MSi mengatakan, stok beras di Kabupaten Bantul aman dan cukup.
Tetapi pihaknya tidak menampik, bulan Januari dan Februari belum masuk masa panen raya padi. Sesuai hitungan panen raya Bulan Maret dan April.
"Saat ini ada panen padi namun hanya di beberapa daerah saja, tidak merata se Bantul,"ujarnya.
Pihaknya tidak bisa memastikan penyebab harga beras yang naik, namun hal tersebut ditengarai karena belum masuk panen raya. (Roy)