BANTUL - Libur panjang akhir pekan dalam momentum Tahun Baru Imlek 2023 belum signifikan dalam mendongkrak okupansi hotel di Kabupaten Bantul.
Pencapaiannya masih dibawah Natal dan tahun Baru lalu. Merujuk data Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bantul tingkat hunian hotel kisaran 60-70 %.
Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo, Minggu (22/12023) mengatakan, bila laporan dari pelaku bisnis hotel berbintang di Bantul tingkat hunian libur akhir pekan dan cuti bersama Imlek 2023 berkisar 60-70 %.
Angka tersebut anjlok jika dibanding saat libur Natal dan Tahu Baru 2023 lalu. "Ketika didata libur akhir pekan dan cuti Tahun Baru Imlek dalam kisaran 60-70 % tingkat hunian hotel bintang di Bantul," ujarnya.
Hendra menjelaskan, libur akhir pekan dan cuti bersama Imlek 2023 tentu berimbas terhadap destinasi wisata. Pengunjung bakal menyerbu destinasi wisata. Namun mereka tidak tinggal tinggal dalam waktu lama.
"Wisatawan datang ke Bantul dengan tujuan Pantai Parangtritis dan tentu objek lain. Kemudian malam harinya ke Malioboro Yogyakarta. Langsung pulang ke daerah tidak ada yang menginap di hotel,"ujarnya.
Terpisah Ketua Koperasi Notowono sebagai operator kawasan objek wisata Hutan Pinus di Mangunan, Muntuk serta Terong, Purwo Harsono mengugkapkan, sampai sekarang itu kondisinya masih stabil.
Jika dibanding sebelum Covid masih sekitar 40 %. Meski begitu pohaknya sangat optimis sektor wisata ke depan bakal segera bangkit. (Roy)