Krjogja.com - BANTUL - Keberadaan pasar desa di Bantul yang bangunannya sudah tua dan terdapat kerusakan memerlukan perbaikan segera agar tidak semakin rusak dan membahayakan pengunjung pasar. Jumlah pasar desa di Bantul ada 32 pasar, terdiri 29 pasar desa, 2 pasar hewan dan 1 pasar seni.
"Sampai akhir 2022 ada 11 paket pekerjaan merehab pasar, diantaranya Pasar Gumulan, Mangiran, Dlingo, Bantul yang semuanya memang memerlukan perbaikan segera," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (KUKMPP) Bantul, Drs Agus Sulistiyana MM kepada krjogja.com, Selasa (03/01/2023).
Terkait kondisi Pasar Niten Baru yang terdapat kios tidak dipakai untuk berjualan dan bahkan malah rusak, menurut Agus, kios itu memang ada yang sudah sejak lama bahkan sejak awal dibuka tidak ditempati sehingga malah rusak. "Apalagi sejak pandemi Covid-19, sejumlah kios terpaksa tutup karena tidak ada pembeli," papar Agus.
Menurut Agus dalam era serba digital sekarang ini keberadaan pasar semestinya juga mulai mengarah ke modernisasi, termasuk sumber daya manusianya, maupun kemudahan pelayanannya dan kenyamanannya. "Mungkin bisa dimulai kerjasama dengan Gojek atau sejenisnya yang pembelinya tidak harus datang ke pasar, tetapi cukup lewat HP," imbuhnya.
Dengan modernisasi pasar desa, kedepan akan berani bersaing dengan pasar modern. Untuk itu pedagang yang ada di pasar desa harus bisa kualitas barang, kebersihan dan kenyaman lingkungan. Terutama kelayakan harga.
Keberadaan pasar desa juga tetap dilestarikan karena banyak manfaat pasar desa untuk masyarakat. Seperti memudahkan masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhan, dijadikan tempat kerja, menyerap tenaga kerja, mendatangkan investor dari luar desa dan masyarakat desa setempat dapat menjual hasil pertanian maupun produk rumah tangga ke pasar tersebut. (Jdm)