Krjogja.com - BANTUL - Operasi Patuh Progo 2023 yang digelar Polres Bantul selama 14 hari mulai 10 hingga 23 Juli 2023, telah melakukan tindakan langsung ( Tilang ) sebanyak 1.935 pelanggar peraturan lalu lintas. Juga melakukan teguran simpatik kepada 5.885 pengendara kendaraan bermotor.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana , target utama dalam operasi tersebut, adalah membangun kepatuhan pengendara kendaraan bermotor dalam berlalu lintas. Karena itu, selain melakukan tilang, petugas juga memberikan penindakan berupa teguran.
"Selama Operasi Patuh Progo 2023, juga diberlakukan sidang ditempat dengan menghadirkan langsung hakim dan jaksa. Petugas juga menghadirkan Samsat Keliling bagi pengendara yang pajak kendaraannya berakhir atau mati,” ungkap Iptu Jeffry.
Selama Operasi Patuh Progo 2023, pengendara yang melakukan pelanggaran dan dikenakan Tilang didominasi pengendara kendaraan roda dua, dengan jenis pelanggaran berkendara di bawah umur, tidak mengenakan helm standart dan jenis pelanggaran lain, termasuk penggunaan knalpot blombongan atau brong.
Pengendara yang melakukan pelanggaran juga bervariatif , mulai dari unsur karyawan swasta, pelajar hingga ASN.
Sementara selama pelaksanaan Operasi Patuh Progo 2023, terjadi kecelakaan lalu lintas 68 kejadian. Dari jumlah kecelakaan tersebut , tidak ada yang menimbulkan korban jiwa. Hanya luka ringan 83 orang. Kerugian materi Rp 21.218.000.
Walaupun Operasi Patuh Progo 2023 telah berakhir, Polres Bantul akan tetap mengintensifkan patroli. Untuk menegakkan aturan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas. Selalu patuhi rambu-rambu, gunakan helm, dan jangan gunakan knalpot tidak standar (brong). Dan perlu diingat, awal mula kecelakaan berawal dari pelanggaran lalu lintas,” pungkasnya. (Jdm)