BANTUL, KRJOGJA.com - Dampak pandemi Covid-19 menyebabkan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi kurang optimal. Proses belajar secara daring yang sudah dilakukan 9 bulan rentan berjalan tak efektif, menyusul adanya ketidaksiapan utamanya dari sisi sarana. Beberapa ketidaksiapan misalnya fasilitas handphone dan kuota, sisi ketrampilan dan ketangkasan orangtua menjelaskan serta pribadi siswa yang bersangkutan dalam menerima perubahan sistim belajar.
"Kondisi ini berakibat KBM secara daring yang benar benar efektif hanya dapat dilakukan oleh segelintir siswa saja. Sedang siswa lainya justru mengisi jam sekolahnya untuk hal yang tidak efektif. Maka harus ada solusi supaya generasi muda dan pelajar utamanya di Bantul tidak larut dalam hal yang kurang jelas," ujar Ketua DPD PKS Bantul, H Amir Syarifuddin usai launching Rumah Belajar Jingga di dusun Jlamprang Lor Jambidan Banguntapan Bantul, Minggu (27/12).
Ditegaskan Amir, bila kondisi ini dibiarkan, Indonesia berpotensi kehilangan satu generasi belajar. Padahal belajar menjadi kunci utama kemajuan sebuah bangsa.
Rumah Belajar Jingga, merupakan program dari Rumah Keluarga Indonesia yang diprakarsai Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPD PKS Bantul. Rumah Belajar Jingga ini berkolabirasi dengan potensi lokal siap memberikan fasilitasi bagi pelajar untuk mengikuti program pembelajaran secara daring.
Sementara, Pengelola Rumah Belajar Jingga, Sri Barjini memastikan kegiatan belajar sudah dilakukan sejak awal Pandemi Covid-19. Awal mula kegiatan Rumah Jingga berawal dari adanya 3 siswa yang tidak memiliki HP sebagai fasilitas belajar daring.
"Kemudian kami membentuk Rumah Jingga untuk menfasilitasi mereka. Hasilnya dalam Rumah Jingga aemangat belajar mereka juga meningkat. Karena proses belajar dibuat mirip seperti di sekolah. Melihat aimo pelajar yang tinggi untuk bergabung dengan Rumah Belajar Jingga. Pengelola berupaya menggandeng beberapa pihak untuk menambah jumlah fasilitas HP atau Laptop sekaligus jaringan internet dan tenaga pengajar. Selama ini dengan jumlah peserta terbatas untuk HP dan jaringan internet masih dapat dilakukan secara swadaya oleh pengelola," urainya lagi.
Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPD PKS Bantul Esaputri Purwandari menambahkan rumah belajar konsep seperti ini targetnya akan dikembangkan di seluruh wilayah kabupaten Bantul.
Pembukaan Rumah Belajar merupakan bagian dari program Rumah Keluarga Indinesia. Setelah sebelumnya digulirkan program Canthelan Sedekah. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di masa Pandemi Covid-19. Berawal dari satu titik di setiap Kapanewon. Saat ini sudah terdapat 84 titik canthelan sedekah di kabupaten Bantul
Panewu Kapanewon Banguntapan Bantul Fauzan Muarifin dalam sambutannya memberikan apresiasi atas dibukannya Rumah Belajar Jingga. Fauzan memastikan Kapanewon Banguntapan tidak akan pernah membiarkan warganya berjuang sendiri. Sehingga sekuat tenaga akan memberikan dukungan terhadap program yang bermanfaat. (Aje)