BANTUL, KRJOGJA.com - Minat membaca di Kabupaten Bantul masih tergolong rendah. Berdasarkan data minat baca di Kabupaten Bantul hanya mencapai 16 persen saja. Sebagai solusi menciptakan budaya minat baca yang tinggi dan menyenangkan Desa Sumberan Ngestiharjo Kasihan mendirikan Perpustakaan Cakruk.
Ketua III DPRD Bantul, Damba Aktivis, didampingi Penggerak Pemuda Sumberan, Ndaru Sunu Rahardjo Selasa (17/11) menuturkan perpustakaan cakruk dibuat di pos ronda. Awalnya buku-buku koleksi yang tersedia baru 20 buku kemudian berkat banyak sumbangan dari donatur berkembang jadi 250 buku.
"Buku yang ada disini jenisnya fiksi dan non fiksi. Kebanyakan merupakan buku untuk anak-anak dan remaja seperti buku cerita, novel dan pengetahuan. Kami masih membuka bagi donatur yang akan menyumbangkan buku di perpustakaan cakruk ini," tegasnya.
Awal mula berdiri, ia menangkap selama ini cakruk atau pos ronda hanya dijadikan tempat berkumpul dan sekedar duduk-duduk saja saat ronda berlangsung. Sementara siang hari justru sepi.
"Daripada hanya ada aktivitas ronda saja maka supaya cakruk tetap ramai dan bermanfaat dibuatlah perpustakaan cakruk. Saat pandemi ini momen banyak anak libur sekolah daripada dirumah main handphone lebih baik datang ke cakruk perpustakaan desa melahap aneka bacaan disitu," urainya.
Damba mengharapkan Cakruk Perpustakaan di Desa Sumberan Ngestiharjo Kasihan menjadi contoh untuk diterapkan di desa desa lain seluruh Bantul.
"Dengan cakruk perpustakaan diharapkan budaya literasi dan minat baca di kawasan tersebut menjadi lebih tinggi,"tutupnya. (Aje)