BANTUL, KRJOGJA.com- Salah seorang warga Bantul yang bernama Hamdan Handoko mendeklarasikan diri menjadi calon bupati (cabup) Bantul. Dengan percaya diri mengklaim pihaknya diusung dari tiga parpol yang sebelumnya mencetuskan poros tengah. Ketiga parpol yakni PAN, PKS dan Demokrat. Bahkan dari informasi yang beredar, Hamdan menggandeng salah satu tokoh PKS menjadi cawabup. Bahkan telah dimunculkan juga di medsos poster yang bertuliskan Ha-Nif (Hamdan- Arif Rahman Hakim).
Sementara itu Ketua DPD PKS Bantul mengingatkan kadernya untuk tidak bermanuver dan wajib tunduk pada aturan partai
Ketua DPD PKS Bantul, Amir Syarifudin, Senin (17/8) menuturkan pihaknya mengingatkan siapapun kader PKS dilarang bermanuver sendiri tanpa ada kesepakatan apalagi sepengetahuan ketua.
Ditambahkan Amir, hingga saat ini PKS belum bersikap. Hal ini ditandai dengan tidak terlihat kehadirannya saat deklarasi pemenangn No-To meski pengurus PKS lain terlihat hadir.
Ia tetap berpegang teguh pada SK dan rekomendasi DPP PKS yang belum juga dikantongi pada Pilkada 9 Desember 2020.
Ditegaskan jika kemudian nanti dari SK DPP PKS merekomendasikan PKS merapat ke paslon No-To maka kader yang tak tunduk otomatis diminta berhenti atau tidak dapat melanjutkan proses pencalonan pada Pilkada Bantul.
Sebelumnya Dr Hamdan Handoko, MBA menuturkan ia sengaja mendeklarasi bersedia menjadi Bacalon Bupati karena ingin membentuk Bantul yang bersih, inovatif, solutif dan amanah (BISA).
(Aje)