BANTUL, KRJOGJA.com - Kapolres Bantul, Wachyu Tri Budi Sulistiyana SIK, menegaskan dalam upaya pencegahan penularan virus Korona tidak perlu melakukan penutupan akses jalan masuk pedesaan. Hal tersebut terkait dengan merebaknya penutupan akses jalan yang dilakukan oleh warga akhir-akhir ini dengan maksud mencegah penularan virus Korona masuk wilayahnya.
Menurut Kapolres Bantul penutupan akses jalan masuk pedesaan selain tidak mengenai sasaran juga malah mengganggu kelancaran aktivitas warga dan perekonomian, bahkan bisa menjadi polemik atau salah paham antar warga. â€Tapi kalau warga merasa nyaman dan aman dengan menutup akses jalan, serta tidak menimbulkan polemik ya monggo silahkan saja,†tegasnya.
Terkait dengan penyemprotan disinfektan di tubuh orang yang banyak dilakukan di perkantoran, jalan masuk pedukuhan dan lainnya, perlu ditanyakan ke dinas kesehatan atau pihak yang tahu tentang dampak penyemprotan tersebut terhadap kesehatan warga.
â€Jika membahayakan manusia ya jangan dilakukan dan sebaiknya semua perlakuan yang menggunakan obat ditanyakan dulu, misalnya kepada Puskesmas setempat,†ungkapnya.
Dengan adanya perkembangan kondisi di pedesaan tersebut, Kapolres Bantul juga menginstruksikan semua jajarannya terutama Kapolsek, agar memantau perkembangan penutupan akses jalan. Kapolsek dan Babinkamtibmas agar melakukan koordinator dengan aparat desa setempat untuk mencegah terjadinya salah paham antar warga.
Koodinator bisa dilakukan hingga Dukuh dan Ketua RT. Sementara di beberapa pedukuhan, seperti di Padokan Kidul Tirtonirmolo Kasihan Bantul tidak melakukan penutupan akses jalan.
Tapi dengan memasang spanduk, mewajibkan kepada warga yang baru datang dari luar daerah untuk melapor kepada Ketua RT setempat. Juga melakukan cek kesehatan dan karantina mandiri beserta keluargaya di rumahnya masing- masing selama 14 hari. (Jdm)