Menurutnya dengan adanya labuhan ini sebenarnya sebuah harapan kepada Allah agar Yogyakarta tetap aman dan damai segala cobaan segera berakhir. Dalam prosesi itu yang dilabuh atau dibuang merupakan benda yang pernah dipakai Raja Yogyakarta diantaranya beringin, songer, pondang ngisap sari, bangun tolak, ageman dalem, sorjan, hem, rekmo.
" Yang dilabuh pengagem yang tidak dipakai atau lorotan anggeman ndalem," ujar Wedono. Dalam prosesi labuhan itu juga didukung SAR Parangtritis Kretek Bantul. (Roy)