BANTUL, KRJOGJA.com - Permasalahan sepertinya tidak pernah lepas membelit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul. Selain kerusakan jalan semakin parah, untuk sekarang ini kendaraan juga harus antre untuk melakukan bongkar sampah. Bahkan efek dari kondisi itu, sampah menggunung di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pantai Parangtritis yang mencapai 50 ton.
Truk sampah sudah berhenti jalan sisi selatan menuju lokasi bongkar muat paling atas. Antrean kendaraan terjadi lantaran di lokasi bongkar tidak bisa dimanfaatkan untuk berputar truk. Dalam kondisi seperti itu truk bisa bongkar ketika armada di atas sudah selesai.
Baca juga :
Sultan: Waspadai Angin Kencang dan Tanah Longsor
Optimis, Kunjungan Wisman di DIY Capai Satu Juta
Koordinator Unit Pelaksana Kegiatan (UPT) Pantai Parangtritis, Suranto mengatakan di Parangtritis ada dua pengelola sampah, Dinas Lingkungan Hidup Bantul serta yang dikelola Dinas Pariwisata Bantul. “Karena terjadi kepadatan di TPST Piyungan sehingga tadi pagi saya antre hingga dua jam, karena dermaga bongkar hanya satu,†ujarnya.
Dengan kondisi seperti saat ini sampah di TPS Parangtritis mencapai 60 ton. Dampak tidak lancarnya masuk ke TPST Piyungan membuat satu truk hanya bisa membuang sampah sekali dalam sehari.
“Karena satu kali angkut butuh waktu hingga 6 jam. Ini sangat terasa sekali dampaknya yakni sampah menggunung di Parangtritis tetapi karena sampah dari pantai sehingga tidak menimbulkan bau,†ujarnya.