bantul

Kirab Bedhol Prodjo, Puncaki Gelar Budaya Mataram

Selasa, 29 Oktober 2019 | 15:18 WIB
Aksi teatrikal Kirab Bedhol Projo Mataram Islam Kerta yang berlangsung Minggu, (27/20/2019)

BANTUL, KRJOGJA.com - Ribuan warga Bantul dan sekitarnya menyaksikan Kirab Bedhol Projo Mataram Islam Kerta yang berlangsung Minggu, (27/10/2019). Acara ini merupakan puncak dari Gelar Budaya Mataram yang berlangsung sejal awal Oktober lalu.

Kirab budaya mengambil start dari Pendapa Kelurahan Pleret sebagai simbol keraton Kerta dan finish di Lapangan Sultan Agung Bantul. Kirab Budaya ini dilepas oleh Bupati Bantul, Suharsono serta segenap muspika baik dari camat  juga kepala desa Pleret dan 4 desa lainnya di kecamatan Pleret.

Rangkaian kirab sendiri dimulai dengan teatrikal Perintah Sinuwun Amangkurat untuk bedhol Praja dari Istana Kerta ke Pleret sampai dengan Pisowanan agung di kraton Pleret. Kirab dengan sentuhan teatrikal ini disutradarai oleh Nano Asmarandana, penggiat budaya kenamaan Yogyakarta.

Ketua Panitia Atikawati Sutoyo mengatakan menyimak sejarahnya, Perpindahan pusat pemerintahan Kraton Mataram dari Kerta ke Pleret tercatat tahun 1643.

Pembangunan Kraton Pleret memakan waktu cukup lama. Dimulai setelah pindah dari Kerta kira-kira butuh waktu sekitar 6-7 tahun. Pleret sebenarnya merupakan kraton yang unik karena sekelilingnya berupa air. Bila mau masuk kraton harus melalui jembatan. Pleret berasal dari kata Paleret yang artinya tanggul air dengan dasar miring dimana air meluncur kebawah.

Saat ini peninggalan Kraton Pleret yang masih tersisa sebagian besar berupa nama-nama desa atau tempat tertentu. Nama-nama peninggalan Kraton Pleret yang sekarang masih bisa dijumpai misalnya : Kedaton (pusat kraton), Keputren (tempat tinggal putri-putri raja di luar kraton), Kauman (tempat tinggal para kaum), Gerjen ( tempat tinggal pera penjahit busana kraton), Demangan (tempat kediaman para Demang.

Segoroyoso (laut buatan guna latihan perang). Sementara yang berupa bangunan bangunan hanya tinggal Sumur Gemuling (sumur untuk kepentingan mencuci benda-benda pusaka kraton). Yang kesemua toponim itu ditampilkan oleh siswa siswa Pelajar Pleret sebagai personifikasi dari Toponim-toponim tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB