bantul

Mesin Apdeko Ringankan Kerja Perajin Keramik

Sabtu, 20 Juli 2019 | 12:56 WIB
Penemu Apdeko, Aji Setiawan saat menunjukan mesin ciptaannya.

BANTUL, KRJOGJA.com - Pengembang robot dari FastRobotic berhasil menciptakan alat untuk mempermudah para perajin keramik tradisonal dalam proses membuat gerabah. Alat elektrik ini dinamakan Apdeko, kepanjangan dari ‘alat putar dekoratif keramik’. Dengan menggunakan mesin sistem elektrik ini para perajin dapat mempersingkat waktu produksi dibanding menggunakan alat manual tradisional yang selama ini dipergunakan.

Penemu sekaligus pencipta Apdeko, Aji Setiawan mengatakan dibuatnya mesin ini berawal studi lapangan yang dilakukannya di Kasongan dan Pundong Bantul dan mendapati para perajin membuat gerabah dengan menggunakan alat tradisional. Dengan alat manual tersebut para perajin harus susah payah memutar kayu berbentuk lingkaran menggunakan tangan maupun kaki, selain itu beratnya alat pemutar membuat tenaga yang dikeluarka juga cukup besar sehingga kurang efektif dari sisi pengerjaan.

“Dengan Apdeko ini akan menyingkat waktu produksi maupun tenaga karena menggunakan mesin bertenaga listrik. Putaran manual akan diganti Apdeko secara elektrik sehingga efektif dalam meningkatkan hasil produksi,” terang Aji Setiawan saat menunjukkan mesin hasil ciptaannya di kantor FastRobotic, Sabtu (20/07/2019).

Alumni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini mengatakan Apdeko memiliki dua kompenen utama yakni papan pemutar dan mesin kontroler. Papan pemutar terbuat dari kayu berbentuk lingkaran berdiameter 35 cm yang kuat menahan beban tanah liat seberat hingga 4 kg dengan poros besi di tengahnya, sedangkan mesin kontroler terbuat dari rangkaian elektrik yang didalamnya terdapat saklar ‘on - off’ hingga pengatur kecepatan putaran.

Dengan menggunakan Apdeko, para perajik keramik cukup meletakkan tanah liat di atas alat pemutar dan nantinya mesin akan berputar secara elektir searah jarum jam. Kecepatan putaran dapat ditentukan sesuai kebutuhan, bahkan arah putaran juga bisa dibalik berlawanan arah jarum jam.

“Mesin ini juga hemat daya dimana sistem elektrik menggunakan tegangan DC sebesar 40 watt. Yang lebih menguntungkan lagi Apdeko bersifat portable sehingga praktis bisa dibongkar pasang dan dibawa kemana-mana,” tambahnya.

Aji Setiawan mengatakan dalam menciptakan Apdeko ini ia membutuhkan waktu selama delapan bulan, mulai dari konsep awal hingga pengerjaan pertama. Untuk saat setidaknya 10 unit Apdeko bisa diproduksi perhari guna memenuhi kebutuhan pasar pemesanan.

Halaman:

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB