BANTUL, KRJOGJA.com - Sektor wisata yang terus berkembang mesti dijadikan ladang bisnis baru di DIY. Sejauh ini DIY menempatkan wisata sebagai salah satu dalam menggerakkan perekonomian dilevel akar rumput hingga tataran atas. Peluang itu juga sangat terbantu dengan adanya teknologi yang terus mengalami kemajuan.
“Nasabah kita didominais oleh kaum ibu-ibu, dalam era teknologi ini kaum perempuan kami dorong untuk bisa menjalankan bisnis dari rumah tanpa mengganggu tugas dan kewajiban sebagai ibu rumah tangga,†ujar Pemimpin PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero Cabang Yogyakarta, Alfian Langkamane dalam Program pengembangan kapasitas usaha reguler 1 ‘Meriah Sukses Dengan Bisnis Online Ala Emak- emak’ di Jalan Bantul, Jumat (35/5). Dalam acara itu juga kerjasama dengan pengurus Aisyiah.
Alfian mengatakan, Yogyakarta sebagai tujuan wisata punya peluang untuk mengembangkan bisnis online. “Jika bicara tentang wisata kita harus membidik pasar industri kreatif sebagai komoditas bagi wisatawan,†ujarnya.
PNM Persero Cabang Yogyakarta mensuport penuh kepada kaum perempuan untuk lebih berdaya dari aspek ekonomi. Kehadiran teknologi sekarang ini harus berperan dalam mengembangkan sebuah usaha.Â
“Jangan sampai teknologi yang sedemikian maju ini sekadar untuk 'ngrumpi' yang sebenarnya tidak produktif,†jelasnya. Â
Masyarakat harus ditekan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang berimbas pada keuntungan. Menurut Alfian, bicara tentang perempuan memang tidak bisa dilepaskan dari aspek budaya di masyarakat. Karena selama ini masih ada saja, stigma jika perempuan itu sebatas berkutat di sumur, dapur dan kamar tidur. “Kami PNM berusaha mengeluarkan sosok perempuan dari stigma itu. Karena perempuan sangat potensial sekali sebagai penyangga ekonomi,†jelasnya.Â
Jika 50% perempuan di DIY ini sudah berdaya dengan bisnis yang memanfaatkan teknologi, tentu bakal jadi penyangga ekonomi yang tahan banting. Dalam acara itu menghadirkan narasumber Juni AD Utomo disampaikan materi tentang motivasi, tentang peluang usaha. (Roy)