BANTUL, KRJOGJA.com - Ada yang berbeda di Kelurahan Bantul pada Minggu siang (28/4). Puluhan lansia yang sudah sejak pagi nampak bersemangat menunggu dimulainya acara 'fashion show' pemilihan Dimas Diajeng (Dimjeng) Lansia Kelurahan Bantul. Lansia yang rata-rata berumur diatas 60 tahun tersebut sudah sejak pagi berdandan ala kadarnya, berpakaian jawa sarimbit, memakai surjan dan bagi lansia perempuan beberapa ada yang memakai konde.
Sambil menunggu giliran melakukan peragaan busana bak foto model, tak jarang di antara mereka memegang pinggang karena kesemutan, melepas blangkon, memijat kepala atau tangannya, menyelonjorkan kaki dan sebagainya. Saat tiba nomor urutan dipanggil untuk tampil, tingkah lansia dalam memeragakan busana mengundang gelak tawa penonton.
Mbah Sumar (Dimas Lansia), salah satu peserta pemilihan Dimjeng Lansia yang saat berjalan di catwalk sambil 'nembang' lagu cinta dan terus menatap pasangannya (Diajeng Lansia) seolah merayu.Â
Peserta Dimas Lansia lain, Mbah Ramijo yang sebelumnya mengeluh 'nervous' serta tidak enak badan saat menunggu giliran, namun selang lima menit sebelum tampil ia langsung terlihat bersemangat dan berhasil meluluhkan hati dewan juri dengan memilihnya menjadi Dimas Lansia favorit.
"Karena menunggu lama sempat agak mules perutnya, tetapi setelah acara dimulai sakitnya hilang dan senang bisa terpilih menjadi Dimas Lansia idola alias favorit," tambah mbah Ramijo.
Ketua Panitia yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bantul, Tri Susilowati mengaku ide ini merupakan ide spontanitas dalam rangka memperingati Hari Kartini. "Kami ingin memperingati Kartini yang berbeda dari sebelumnya. Maka kami tampilkan Pemilihan Dimas Diajeng Lansia. Kami ingin membuktikan bahwa di Kelurahan Bantul masih banyak terdapat lansia aktif, sehat, cerdas, dan masih bersemangat melakukan berbagai aktivitas," jelasnya.
Adapun beberapa kriteria dalam peragaan busana Dimjeng Lansia Bantul di antaranya semangat, keluwesan, keserasian busana, make-up dan sebagainya.