BANTUL, KRJOGJA.com - Program restorasi sosial dalam era digital mesti digencarkan kembali. Era global jadi tantangan bagi generasi muda bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Namun terpenting, kehidupan modern jiwa 'njawani' harus tetap dijaga.Â
Hal tersebut mengemuka dalam sarasehan program restorasi sosial gerakan bangga penggunaan aksara Jawa (Gerbangpraja) dengan tema ‘Ngunggah Rasa Sithik Edhing’ lantaran aksara di Balai Desa Banguntapan Bantul, Rabu (14/11/2018). Dalam acara itu juga dihadiri Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana SE.Â
Kepala Dinas Sosial DIY Drs Untung Sukaryadi MM mengatakan, restorasi disini mengangkat kembali jiwa sosial ditengah masyarakat yang disadari atau tidak mulai memudar. Apalagi  masyarakat Yogyakarta sebagai dikenal punya jiwa sosial tinggi, menghargai dan mengedepankan rasa sithik edhing dalam bermasyarakat. Artinya dengan restorasi sosial ini sebenarnya orientasinya tidak sebatas bagi masyarakat Yogyakarta.Â
“Kami berharap restorasi sosial ini bisa ditransformasikan kepada mahasiswa dari luar daerah yang belajar di Yogyakarta,†ujar Untung.Â
Jika semangat jiwa sithik edhing tertanam dalam diri setiap masyarakat, tentu konflik antara masyarakat bisa diminimalisasi. Oleh karena itu aksara sebenarnya punya peran sangat penting dalam membentuk karakter jiwa masyarakat. Sedang program tersebut dijalani oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) beserta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
Ketua DPRD DIY, Yoeke Indra Agung Laksana mengatakan, Yogyakarta sebagai kota budaya harus dijaga label itu. Artinya esensi dari nilai-nilai aksara Jawa itu harus diimplementasikan sesuai dengan norma. Jangan sampai citra Yogyakarta sebagai kota budaya luntur karena sikap yang bertentangan dengan nilai budaya Jawa. Â
“Program tersebut harus menjiwai anak anak kita, kita butuh program berkelanjutan, dari dewan mendukung kegiatan seperti ini,†ujarnya.(Roy)