SANDEN, KRJOGJA.com - Harapan petani bawang merah meraup untung dimusim panen kandas setelah harga merosot tanpa bisa dicegah. Persoalan petani makin rumit ketika sejumlah tengkulak tidak mau membayar kontan ketika membeli bawang merah. Adapun, pemerintah tidak bisa mengintervensi gejolak harga ditingkat petani itu. Petani diminta melakukan tunda jual untuk mendapatkan keuntungan lebih. Â
Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA)  Kabupaten Bantul, Suroto mengatakan kemrosotan harga jual bawang merah dalam beberapa hari terakhir tidak bisa dihindari lagi. Mulai dari harga Rp 15.000, /kg diawal musim panen tahun ini, turun menjadi Rp 12.500, /kg. "Setelah itu harga jual pada posisi Rp 10.000,/kg dan berbatahan cukup lama, " ujar Suroto, Kamis (6/9). Â
Pada saat harga diposisi Rp 10.000,/kg petani masih bisa tenang. Tetapi gejolak harga ternyata belum berhenti sampai disitu. Karena secara mendadak harga jual kembali anjlok turun menjadi Rp 8.000,/kg. Â
Suroto mengatakan, selain harga terus merosot para pedagang besar kebanyakan tidak berani membayar kontan kepada petani. "Para pedagang itu mengatakan jika menjual bawang merah dipasaran sekarang ini sangat sulit, itu jadi alasan pedagang mengapa tidak bisa membayar kontan," ujarnya.Â
Jika dihitung dari biaya produksi, harga jual saat ini sebenarnya petani masih punya sisa. Tetapi sangat sedikit sekali. Memang tidak sebanding dengan pengeluaran modal awal. Sebagai gambaran biaya garap lahan 1 hektare, bibit, tenaga, obat dan perawatan sampai panen mencapai 95 juta. (Roy)