bantul

Pentas Tayub Warga Terong, Menjaga Nilai Dasar Bermasyarakat

Senin, 16 April 2018 | 22:51 WIB

BANTUL, KRJOGJA.com - Pentas kesenian tayub di pelataran Sendang Suro Setiko Dusun Saradan - Pancuran Desa Terong Kecamatan Dlingo Bantul merupakan perwujudan syukur warga kepada Tuhan. Warga kerap menyebut jika sendang tersebut sebagai sumber kehidupan sejak lahirnya kampung itu. Ditemukan tahun 1890 oleh Ki Trononggo, sendang atau pada zaman dulu sering disebut ‘belik’ jadi tumpuan warga untuk menyambung hidup.

"Sejak ditemukan pertama waktu itu sampai sekarang tidak pernah kering airnya, ketika tempat lain kehabisan air sedang ini jadi tumpuan warga," ujar Tokoh masyarakat Saradan, Lanjar Nurhadi disela acara, Senin (16/04/2018).

Lanjar mengatakan, tradisi pentas seni tayub dan kirab budaya itu sebagai tanda bakti sekaligus penghormatan masyarakat Saradan - Pancuran terhadap pendiri kampung itu. Lanjar sebagai generasi baru menyadari para pendiri kampung meletakkan nilai dasar bagaimana orang bermasyarakat.

"Warisan tradisi di wilayah ini sarat dengan nilai dan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Saradan dan Pancuran," ujarnya.

Nilai dasar itu diantranya harus menjaga kerukunan, menghargai warisan nenek moyang serta saling tolong menolong. Sehingga warga sampai sekarang teguh melestarikan tradisi tayuban itu.

Sementara salah satu warga , Suradi menjelaskan sendang tersebut tidak pernah kering kehabisan air, bahkan ketika ditengah musim kemarau sekalipun. Sebelum digelar pentas tayub, warga menggelar kirab budaya keliling kampung. "Kegiatan ini diadakan secara bergantian oleh masyarakat Saradan dan Pancuran," ujarnya. (Roy)

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB